Laporkan Masalah

KAJIAN PERAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP JASA EKOSISTEM BUDAYA (Kasus Wilayah: Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

Savitri Kumala Dewi, Dr. Luthfi Muta�ali, M.T; Prof. Dr. M. Baiquni, M.A

2018 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Alam memberikan berbagai manfaat bagi manusia, salah satunya berupa peradaban dan keragaman budaya. Manfaat tersebut disebut jasa ekosistem budaya. Tutupan lahan merupakan salah satu elemen alam yang memberikan manfaat bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja jasa ekosistem budaya pada masing-masing tutupan lahan di daerah penelitian, mengkaji peran tutupan lahan terhadap masing-masing jasa ekosistem budaya, menganalisis dan membuat peta sebaran jasa ekosistem budaya secara spasial di daerah penelitian serta untuk merumuskan strategi pengelolaan lingkungan dengan berbasis pada jasa ekosistem budaya khususnya di daerah penelitian. Wilayah amatan pada penelitian ini adalah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Penelitian ini menggunakan metode penilaian pakar yang kemudian dinilai dengan scoring dan indeks tertimbang dan kemudian dianalisis secara deduktif dan deskriptif untuk mencapai tujuan penelitian. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masing-masing tutupan lahan memberikan peran terhadap pembentukan jasa ekosistem budaya di wilayah amatan. Jasa ekosistem budaya: identitas budaya dan nilai heritage pada wilayah amatan dibentuk oleh tutupan lahan sawah, sungai dan perkebunan campuran. Jasa ekosistem budaya: spiritual dan religi pada wilayah amatan dibentuk oleh tutupan lahan sawah dan sungai. Jasa ekosistem budaya: ilmu pengetahuan & pendidikan pada wilayah amatan dibentuk oleh tutupan lahan sawah dan sungai. Jasa ekosistem budaya: relasi sosial pada wilayah amatan dibentuk oleh tutupan lahan sawah dan permukiman. Jasa ekosistem budaya: sensasi ruang dan estetika pada wilayah amatan dibentuk oleh tutupan lahan jalur hijau, sawah, hutan tanaman milik rakyat, sungai, perkebunan campuran dan lapangan. Jasa ekosistem budaya: pariwisata pada wilayah amatan dibentuk oleh tutupan lahan taman, sawah dan daerah tambang. Sedangkan pada wilayah amatan, jasa ekosistem budaya komposit paling tinggi berada pada kelas II-Tinggi yang dibentuk oleh tutupan lahan sawah dan sungai. Pengelolaan lingkungan berbasis jasa ekosistem budaya dapat dilakukan melalui upaya perlindungan terhadap tutupan lahan yang memiliki peran yang tinggi terhadap jasa ekosistem budaya dengan diselaraskan dengan kebijakan terkait yang ada di wilayah amatan.

Some of the benefits which nature gives to human beings are civilization and culture. The cultural benefit from nature is called as cultural ecosystem services. Land cover is one of natural element which also gives benefits to human beings. The aims of this study were to analyse cultural ecosystem services performances in each land cover in the observing area, to analyse the roles of land cover towards cultural ecosystem services in the observing area, to analyse the cultural ecosystem services distributions in the observing area on cartographic representation and to elaborate environment management regulation based on cultural ecosystem services perspectives. The observation area of this research was in Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta/ Yogyakarta Special Region. This research was using expert judgement valuation and scoring which then analysed using weighted score methods. Moreover, the results then being explained by deductive and descriptive analysis to achieve all of the research aims. Based on this research, each land cover is giving varied role towards cultural ecosystem services in the observing area. Cultural ecosystem service: cultural identity and heritage value is compounded by farm, river (water body) and mixed plantation land covers. Cultural ecosystem service: spiritual and religion is compounded by farm and river (water body) land covers. Cultural ecosystem service: knowledge and education is compounded by farm and river (water body) land covers. Cultural ecosystem service: social relation is compounded by farm and settlement (non vegetation) land covers. Cultural ecosystem service: sense of place and aesthetics is compounded by green verge, farm, private production forest, river (water body), mixed plantation and open fields land covers. Cultural ecosystem service: tourism is compounded by park, farm and mining fields (non vegetation) land covers. On the observing area, the highest value of the composite cultural ecosystem services only reach class II-High level. This class II-High level is compounded by farm and river (water body) land covers. Based on the results, environment management based on cultural ecosystem services should be done by protecting land covers which have high roles on respective cultural ecosystem services, considering related regulations which applied in the observing area.

Kata Kunci : jasa ekosistem budaya, tutupan lahan, cultural ecosystem services, land cover


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.