Laporkan Masalah

Kerangka Kerja Pemetaan Data dan Layanan Data Pada Arsitektur Manajemen Integrasi Informasi dan Pertukaran Data (MANTRA) Kementerian Komunikasi dan Informatika

PARAS TRAPSILADI, Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D.; Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T.

2018 | Tesis | S2 Teknik Elektro

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah berupaya untuk mengintegrasikan sistem e-government yang ada di Indonesia dengan membuat sebuah government service bus. Service bus ini diberi nama Manajemen Integrasi Informasi dan Pertukaran Data (MANTRA). Salah satu kekurangan dari MANTRA adalah bahwa MANTRA belum mengatur tentang manajemen data dan layanan data. Hal ini menyebabkan munculnya masalah ketidak kelengkapan, ketidakjelasan kepemilikan dan redundansi data dan layanan data. Untuk mengatasi hal ini diperlukan pemetaan data dan layanan data. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sebuah kerangka kerja pemetaan data dan layanan data pada government service bus MANTRA. Metode yang digunakan untuk menyusun kerangka kerja ini adalah dengan menggabungkan pendekatan enterprise architecture dan metode identifikasi layanan data. Pendekatan enterprise architecture yang digunakan adalah kerangka kerja Zachman. Metode identifikasi layanan data yang digunakan ada dua yaitu metode identifikasi layanan data berbasis kepemilikan dan tanggungjawab serta metode identifikasi layanan data yang berbasis front office application analysis. Kerangka kerja yang disusun meliputi lima proses utama yaitu identifikasi organisasi prioritas, identifikasi layanan publik, identifikasi data, identifikasi kepemilikan data, dan identifikasi layanan data. Setelah dilakukan uji coba terhadap tiga instansi (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan) didapatkan kesimpulan bahwa kerangka kerja ini mampu untuk memberikan kelengkapan data dan layanan data, mendefinisikan kepemilikan data serta mampu menghilangkan redundansi data dan layanan data.

The Ministry of Communication and Informatics of the Republic of Indonesia has sought to integrate the existing e-government system in Indonesia by establishing a government service bus. This service bus is called Integration Information Management and Data Exchange (MANTRA). The one drawback of MANTRA is that MANTRA has not set about data management and data services. This leads to problems of incompleteness, uncertainty of ownership, and redundancy of data and services. To overcome this, data and services mapping are required. The purpose of this research is to build a data and service mapping framework on MANTRA government service bus. The method used in this framework is to combine enterprise architecture and data service identification methods. The enterprise architecture approach used is the Zachman framework. There are two services identification methods that used. Services identification based on ownership and responsibility and services identification method based on front office application analysis. The framework comprises five main processes: priority organization identification, public service identification, data identification, data ownership identification, and services identification. After the trials conducted on three agencies, it is concluded that the framework is able to provide complete data and services, define ownership of data and be able to eliminate redundancy data and services.

Kata Kunci : e-government, integrasi, peta data, peta layanan data, SOA


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.