Laporkan Masalah

EVALUASI PROGRAM PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA PALEMBANG

IKA WAFIQAH, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D; Ratna Eka Suminar, S.T., M.Sc.

2018 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Permukiman kumuh telah menjadi isu hangat ditingkat nasional. Luas kawasan kumuh di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh UNDP tahun 2003, rata-rata kawasan kumuh di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 1,37% per tahun. Kota Palembang berdasarkan SK Walikota No.488 Tahun 2014 memiliki 2.581,84 Ha kawasan kumuh dengan 34.809 rumah tidak layak huni, yang tersebar di 59 kelurahan dan 13 kecamatan. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhan permukiman dan menjaga kualitas lingkungan permukiman, salah satunya melalui program penataan permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan mengevaluasi potensi keberlanjutan program penataan permukiman yang telah dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif dengan pendekatan evaluasi. Penelitian ini mengambil sampel 13 kelurahan yang ada di Kota Palembang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan sengan cara observasi, dan wawancara mendalam terhadap sejumlah narasumber yang dipilih secara purposive sampling. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari instansi pemerintah yang terkait dengan topik penelitian. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi, dengan tahapan reduksi,kategorisasi, dan sintesa yang selanjutnya dijabarkan secara deskriptif kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) program penataan permukiman kumuh di Kota Palembang dinilai cukup efektif. (2) Sembilan kelurahan memiliki potensi keberlanjutan program cukup baik, dan empat kelurahan memiliki potensi keberlanjutan program yang kurang baik. (3) Pemerintah Kota Palembang perlu meningkatkan peran/dukungan tokoh masayarakat, dan inisiatif warga untuk berpartisipasi dalam kegiatan, agar program penataan permukiman dapat lebih efektif.

In Indonesia, slums have grown to be an inevitable issue at the national level. Their size persistently increases from year to year. UNDP Statistical Database presents that, on average, it multiplies by 1.37% per year. Palembang City has been dealing with the similar problem in its need of settlements. The city government organizes various efforts to address this need and, at the same time, maintain the quality of the housing environment. One of them is the slum improvement program, implemented with varying schemes and scopes since its introduction in 2006. This study, thereby, aims to measure the effectiveness of the completed program and to evaluate its sustainability potential in Palembang City. The research employed a qualitative method, i.e., an deductive approach, involving 13 sampled sub-districts in the city. The data acquisition included observation and in-depth interview with some informants selected using purposive sampling technique. The data analysis involved triangulation method, consisting of three steps: reduction, categorization, and synthesis, and subsequent descriptive elaboration. The research found that (1) the slum improvement program in Palembang City was considered fairly effective. (2) Its sustainability potential was fair in nine sub-districts while less good in the other four. Moreover, (3) to achieve program effectiveness, the city government had to accentuate the role or support of the community leaders and increase the initiative of the community members to participate in the program.

Kata Kunci : Evaluasi, Efektivitas, Permukiman Kumuh, Palembang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.