Laporkan Masalah

Perbandingan Metode Deteksi Depresi Maternal dengan Wawancara oleh Bidan dan Penggunaan Edinburgh Postnatal Depression Scale

HANIFAH KURNIATI, Diana Setiyawati, M.HSc., Ph.D., Psikolog

2018 | Tesis | S2 Psikologi Profesi

Sepuluh hingga lima belas persen ibu berisiko mengalami depresi maternal yang dapat berdampak negatif bagi ibu maupun bayi. Layanan pendampingan psikologis bagi ibu hamil dan melahirkan belum banyak tersedia sehingga belum ada deteksi terhadap depresi. Bidan, sebagai tenaga kesehatan maternal yang strategis menjadi peluang besar untuk melakukan deteksi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode wawancara yang dilakukan bidan dengan membandingkan metode skala psikologi Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Pasien maternal yang memeriksakan diri di Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) diwawancara oleh bidan berkaitan dengan gejala depresi yang mungkin dialami dan diberikan skala psikologi EPDS setelahnya. Hasil menunjukkan terdapat konkordansi yang sedang antara kedua metode, yaitu kesepakatan hasil antara keduanya mencapai 79,7% (47 responden). Akan tetapi, koefisien Kappa yang dihasilkan cenderung rendah, yaitu 0,240 (p < 0,05). Besarnya sensitivitas adalah 23,08% dan spesifisitas 95,65% pada metode wawacara. Data tersebut menunjukkan bahwa metode EPDS cenderung lebih baik dalam mendeteksi depresi maternal. Metode wawancara oleh bidan kurang sensitif digunakan untuk deteksi depresi maternal. Pengetahuan dan keterampilan bidan perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mengoptimalkan asesmen dan penangananan depresi maternal pada pasien dalam setting Puskesmas.

Ten to fifteen percent mothers were at risk of suffering maternal depression, it could affect negatively to mothers and their babies. Maternal mental health services have not yet available so there was no screening program to detect the case findings of depression. The midwives, as maternal health professionals, have had a big opportunity to do detection the depression symptoms among mothers in maternal health care. The aim of this study was to evaluate the interview method used by midwives by compare it with short scale Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Maternal patients whose get involved in primary maternal health care would be interviewed by midwives about possible suffered depression symptom. They have also filled in EPDS then. The result showed that the positive cases found by EPDS were greater than the cases found by interview. There was moderate concordance (n = 47; 79,7%) but fair level of Kappa (K = 0,240; p < 0,05). Sensitivity and specificity of interview method were 23,08% and 95,65%. EPDS was better method to detect maternal depression, interview by midwives was less sensitive to detect the positive symptom of depression. Development of midwives' knowledge and skill to assess and treat maternal depression in public health care setting were still needed.

Kata Kunci : depresi maternal, deteksi, wawancara, bidan, EPDS


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.