Laporkan Masalah

PENGARUH IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN PADI GOGO DI DESA BEDOYO KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DEARNI SEBA NATARI SILALAHI, Prof. Dr. Ir. Putu Sudira, M.Sc;Bayu Dwi Apri Nugroho, STP. M.Agr. Ph.D

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Padi adalah bahan pangan pokok yang banyak dihasilkan dari lahan sawah. Dalam meningkatkan produktivitas padi untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, ada kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi pangan tersebut yaitu ketersediaan lahan yang semakin menurun. Kabupaten Gunungkidul memiliki luas sekitar 46,63 persen atau 1.485,36 km persegi dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas daerah dengan potensi lahan pertanian di daerah Gunungkidul sebagian besar berupa lahan kering yang luas lahannya sekitar 66.827 Ha. Untuk memaksimalkan produksi padi, lahan kering digunakan untuk penanaman padi yang disebut padi gogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman padi gogo dikabupaten Gunungkidul dan mengkaji seberapa besar potensi dikembangkannya tanaman pangan padi gogo pada suatu lahan di Kabupaten Gunungkidul dan mengetahui kebutuhan air tanaman padi gogo selama pertumbuhan. Faktor-faktor dalam menentukan kebutuhan air tanaman antara lain penyiapan lahan, penggunaan koeisien konsumtif tanaman, dan curah hujan efektif. Perhitungan dilakukan dengan perhitungan menggunakan software CROPWAT version 8.0. Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman adalah pada kondisi tanpa naungan cenderung pertumbuhannya lebih baik dibandingkan dengan kondisi tanaman dengan naungan. Pengaruh pertumbuhan tanaman tergantung pada intensitas, kualitas, dan lamanya perioditas cahaya. Pada tanaman yang terkena naungan pertumbuhan lebih kecil karena bila intensitas cahaya yang diterima rendah, kondisi kekurangan cahaya berakibat terganggunya metabolisme, sehingga menyebabkan menurunnya laju fofosintesis dan sintesa karbohidrat pada tanaman padi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa dengan curah hujan yang tinggi pada pertengahan bulan Oktober hingga Februari sudah cocok digunakan untuk menanam padi gogo karena tidak terjadi kekurangan air untuk pertumbuhan tanaman.

Rice is a staple food and mostly produced from paddy fields. In increasing the productivity of rice for national food needs, there are constraints faced to increasing the food production, that is the decreasing availability of land. Gunungkidul Regency has an area of about 46.63 percent or 1,485.36 km square from the total area of Yogyakarta. The area has the potential of agricultural land in the area of Gunungkidul mostly in the form of dry land area of 66,827 hectares of land. To maximize the production of rice, upland area is used for rice cultivation. This study aims to determine the effect of climate on the growth of upland rice plants in Gunungkidul Regency and to examine how big the development potential of upland rice crops in Gunungkidul and to know Crop Water Requirement (CWR) for upland rice plants during growth. Crop Water Requirements influenced by land preparation, plant coefficients, and effective rainfall. CWR was calculated by using software CROPWAT version 8.0. The study resulted that plant growth without shading tend to growth better than under shading condition. The effect of plant growth depends on the intensity, quality, and duration of the light period. Plants exposed to shade growth is smaller because if the light intensity is low, and resulted in disruption of metabolism, thus causing the decline in the rate of phytosynthesis and carbohydratesynthesis in rice plants. Based on the results of the study, it is shown that high rainfall in mid-October to February is suitable for growing upland rice because there is a suitable water surplus used to plant upland rice development.

Kata Kunci : iklim, kebutuhan air tanaman, CROPWAT version 8.0, padi gogo, lahan kering


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.