Laporkan Masalah

PERANCANGAN SISTEM MONITORING EVAPOTRANSPIRASI DAN KADAR LENGAS TANAH GUNA MENDUKUNG MANAJEMEN PERTANIAN PRESISI DI DAERAH TROPIS

LUKMAN HANIF RIFAI, Dr. Rudiati Evi Masithoh, STP., M.Dev.Tech.;Andri Prima Nugroho, STP., M.Sc.,Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Evapotranspirasi dan kadar lengas tanah merupakan dua parameter yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kondisi lingkungan. Evapotranspirasi dan kadar lengas sangat erat hubungannya dengan kebutuhan air pada tanaman. Evapotranspirasi dan kadar lengas tanah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi matahari. Pada penelitian ini dilakukan perancangan peralatan monitoring evapotranspirasi dan kadar lengas tanah untuk mengamati perilaku laju evapotranspirasi dan kadar lengas tanah pada tanaman. Monitoring sistem ini merupakan salah satu bentuk aplikasi manajemen pertanian presisi di daerah tropis seperti Indonesia. Sistem monitoring evapotranspirasi dan kadar lengas tanah terdiri dari rangkaian mikrokontroler Arduino yang dihubungkan dengan sensor digital suhu dan kelembaban DHT22, sensor radiasi matahari GY-2561, dan sensor lengas tanah WD-3. Sistem monitoring ini dihubungkan dengan web server untuk melakukan penyimpanan data dan pemantauan kondisi lingkungan secara real-time. Uji kinerja dilakukan dengan penggunaan peralatan untuk pengamatan kondisi lingkungan secara kontinyu serta perilaku evapotranspirasi dan kadar lengas. Hasil perancangan berupa sistem monitoring dapat digunakan untuk pengamatan laju evapotranspirasi dan kadar lengas tanah secara kontinyu dan real-time. Hasil uji kinerja peralatan menunjukkan bahwa sistem monitoring dapat digunakan untuk mengamati kondisi lingkungan secara kontinyu dengan 98,66% data terkirim atau 1,34% data hilang karena ketidaktersediaan sumber daya listrik karena pemadaman. Pengamatan perilaku menunjukkan bahwa kenaikan laju evapotranspirasi diikuti oleh penurunan kadar lengas tanah pada waktu - waktu tertentu yaitu pada pukul 10.00-15.00 WIB. Dengan mengetahui hal tersebut, dapat diperkirakan waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan air tanaman guna menunjang penerapan manajemen pertanian presisi di daerah tropis.

Evapotranspiration and soil moisture content were two parameters that can be used to assess the environmental conditions. It closely related to crop water requirements. Those parameters were affected by the temperature, humidity, wind speed, and solar radiation. This research aimed to design the monitoring system of evapotranspiration and soil moisture content to observe the behavior of the rate of evapotranspiration and soil moisture content. This monitoring system is one of the applications of precision farming management in tropics like Indonesia. Evapotranspiration and soil moisture content monitoring system consists of Arduino microcontroller unit which connected to digital temperature and humidity sensor DHT22, solar radiation sensor GY-2561, and soil moisture content sensor WD-3. The monitoring system was connected to the web server to perform online data logging and provide real-time environmental conditions information. As the result, the designed monitoring system can be used to observe the evapotranspiration rate and soil moisture content continuously in a real-time manner. The performance test showed that it can be used for monitoring the continuous environmental condition with 98,66% of data recorded in the database server or 1,34% missing data due to the electricity outage. The behavior observation indicated that the increase of evapotranspiration rate is followed by the decreasing of soil moisture content in certain time, from 10.00 am to 03.00 pm. Accordingly, the time to supply crop water requirement can be wisely determined for the purpose to support the application of precision farming management in tropics.

Kata Kunci : evapotranspiration, soil moisture content, real-time, environmental


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.