Laporkan Masalah

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias sp.) MENGGUNAKAN SISTEM BIOFLOK

FAHRUDIN, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec; M. Prasetya Kurniawan, STP, M.Sc

2018 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan pertumbuhan konsumsi ikan terbesar di Indonesia yaitu 30,96 persen. Peningkatan terhadap konsumsi ikan tentunya juga harus diimbangi dengan produksi perikanan. Perikanan budidaya memberikan kontribusi yang besar terhadap produksi perikanan yaitu sebesar 17,47 juta ton dari total produksi perikanan 23,99 juta ton. Lele merupakan salah satu komoditas unggulan ikan budidaya air tawar yang banyak diminati pasar nasional maupun internasional. Sistem bioflok merupakan salah satu teknologi budidaya yang digunakan untuk meningkatkan produksi budidaya ikan lele. Namun perlu dilakukan analisis untuk mengetahui keunggulan sistem budidaya lele bioflok serta kelayakan usaha budidaya lele bioflok dilihat dari aspek teknis dan finansial. Obyek dalam penelitian ini adalah salah satu usaha budidaya ikan lele sistem bioflok yang berada di daerah Prambanan, Sleman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan usaha budidaya ikan lele yang menggunakan sistem bioflok dengan pendekatan aspek teknis dan aspek finansial. Kriteria yang digunakan pada analisis aspek teknis yaitu lokasi usaha, luas produksi, proses produksi, layout, dan teknologi. Pada analisis aspek finansial dilakukan perhitungan investasi terhadap analisis penerimaan, analisis pengeluaran dan anlisis sensitivitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pendekatan aspek teknis dan aspek finansial, usaha budidaya ikan lele sistem bioflok layak untuk dijalankan. Hasil perhitungan yang diperoleh yaitu nilai NPV sebesar Rp 102.588.585, nilai Net B/C sebesar 1,07, nilai IRR sebesar 15,12%, dan PP yaitu selama 2,59 tahun. Sedangkan nilai sensitivitas terhadap kenaikan harga pakan yaitu 13% dan nilai sensitivitas terhadap penurunan harga jual yaitu 8%. Keunggulan dari sistem budidaya lele bioflok yaitu hemat lahan yang digunakan, padat tebar ikan tinggi, konsumsi air untuk budidaya sedikit, hemat pakan, dan siklus budidaya yang lebih cepat.

As Yogyakarta Special Province has the highest fish consumption growth in Indonesia of 30.96%, it must be supplied by sufficient fishery production. Large part of 23.99 million ton of total fishery production comes from fish farming of 17.47 million ton, among which catfish placed as important commodity of both national and international freshwater fish farming market. This research aimed to analyze the benefit as well as technical and financial feasibility of biofloc system which applied to enhance catfish production. Research was conducted in biofloc catfish farming in Prambanan, Sleman District, Yogyakarta, on technical aspect criteria of farming location, width, production process, layout, and technology, and financial aspect through investment calculation on income, expenditure, and sensitivity analyses. Results indicated that biofloc catfish farming was technically and financially feasible, with Net Present Value (NPV) of Rp 102,588,585, Benefit/Cost Net of 1.07, Internal Rate of Return (IRR) of 15.12%, and 2.59 years Payback Period (PP). Sensitivity level toward increasing feed price and selling price reduction were 13% and 8%, respectively. The benefits of biofloc system were land width saving, high stocking density, low water consumption, feed saving, with fast cultivation cycle.

Kata Kunci : analisis kelayakan, bioflok, ikan lele


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.