Laporkan Masalah

INSTAGRAM SEBAGAI BENTUK EKSTASI KOMUNIKASI MENURUT JEAN BAUDRILLARD

DEA DEZELLYNDA MADYA RATRI, Dr. Hastanti Widy Nugroho, Prof. Dr. Lasiyo, M.A , M.M

2018 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFAT

INTISARI Logika komunikasi saat ini erat dengan logika kecepatan. Makna dalam pesan bukanlah hal terpenting, melainkan media yang digunakan dalam berkomunikasi itu sendiri. Pergerakan komunikasi posmodern menjadi cepat dan saling tumpang tindih. Salah satu contoh media komunikasi baru adalah Instagram yang merupakan salah satu media sosial yang populer saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bahwa Instagram merupakan media komunikasi yang dapat menimbulkan pesan-pesan hampa makna. Penelitian ini akan dikaji dan direfleksikan menggunakan teori ekstasi komunikasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah historis faktual dengan unsur-unsur metodisnya yaitu deskripsi, interpretasi, deskripsi, refleksi, koherensi intern, dan holistika. Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan ditambah dengan studi lapangan. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa di dalam Instagram telah terjadi ekstasi komunikasi secara besar-besaran dimana kebanyakan pesan-pesan diproduksi hanya sebagai hiburan dan kepuasan para penggunannya. Komunikasi telah terlepas dari fungsinya sebagai penyampai pesan. Media dalam komunikasi posmodern menjadi hal utama, bukan lagi pesan yang diutamakan. Fitur-fitur dalam media Instagram merupakan tempat bagi penggunannya untuk terus-menerus memproduksi pesan, inilah yang disebut ekstasi komunikasi. Ekstasi komunikasi berdampak pada membiaknya pesan-pesan yang kemudian menarik komunikasi kearah kedangkalan dan kehampaan makna. Kata kunci : Ekstasi, Pesan, Instagram, Fitur, Komunikasi

ABSTRACT Communication logic is now closely related to the speed logic. The most important thing is not the meaning in the message, but the medium used in communicating. The movement of postmodern communications becomes rapid and overlapping. One example of a new communication medium is Instagram which is one of the popular social media now. The purpose of this research is to describe Instagram as a communication medium that can cause vacuous messages of meaning. This study will be studied and reflected in perspective of communication ecstasy. This research was conducted using literature study method and field research in the form of direct observation of accounts in Instagram. The next step is to analyze the data using the scientific method of description, interpretation, reflection, internal coherence, and holistic. The results of the study prove that in Instagram there has been a massive communication ecstasy where most messages are produced only as entertainment and satisfaction of its users. Communication has been detached from its function as a messenger. In postmodern communications, the media becomes the main thing, message is not longer to be the main thing. Features in Instagram is a place for its users to constantly produce messages, this is called communication ecstasy. Communications ecstacy impact on the massiveness of messages that then pull communication towards superficiality. Keyword : Ecstasy, Message, Instagram, feature, communication.

Kata Kunci : Keyword : Ecstasy, Message, Instagram, feature, communication.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.