ANALISA BAHAN BAKAR UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI THERMAL BOILER

DOFA SEPTIDRA BANGUN, Ir. Soeadgihardo Siswantoro, M.T.

2018 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK MESIN SV

Boiler adalah alat untuk mengubah air menjadi uap. Proses pengubahan fasa fluida terjadi di dalam boiler. Air umpan (feed water) akan diubah menjadi uap bertekanan dan temperatur tinggi (superheated steam). Dalam proses pengubahan fasa fluida, ada beberapa kerugian energi (panas) yang terjadi di boiler. Nilai dan jenis kerugian penting untuk dihitung karena mempengaruhi efisiensi boiler. Boiler yang digunakan di PT. Hutahaean menggunakan serabut dan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar untuk mengurangi limbah produksi. Efisiensi termal perlu diketahui sebagai bahan pertimbangan untuk memilih, yang lebih baik antara serabut dan cangkang. Metode tidak langsung (indirect method) digunakan untuk menghitung efisiensi boiler. Hasil perhitungan menunjukan serabut sawit lebih efisien dibandingkan cangkang. Serabut sawit memiliki nilai efisiensi 88,158 % sedangkan cangkang dengan nilai efisiensi 86,58 %. Hal ini disebabkaan karena cangkang memiliki GCV (Gross Calorific Value) yang lebih kecil dibandingkan serabut. Hal ini membuat nilai Excess Air yang diperlukan menjadi lebih besar sehingga suplai udara yang diperlukan juga lebih besar. Untuk setiap bahan bakar, kerugian terbesar terjadi akibat pembakaran tidak sempurna.

Boiler is a device that able to convert water to steam. Feed water will convert into superheated steam. There are some energy (heat) losses that happened in boiler. Various losses are important and need to be calculated due to its impact on the boiler efficiency. Boiler of fuel are used here, PT. Hutahaean uses fiber and shell of palm in order to decrease waste of their product. The thermal efficiency of both fuel must be determind in order to know which one is better. The result shown than fiber was more efficient than shell. Fiber has 88,158 % efficiency, while shell has 86,58 %. It was because shell have a smaller GCV (Gross Calorific Value) than fiber, it was made the required Excess Air value to be greater so that the required air supply was also greater. For any kind of fuels, the biggest losses happened due to the incomplete combustion.

Kata Kunci : Boiler, Indirect Method, Efficiency, fiber, shell