Laporkan Masalah

Pemanfaatan Citra SPOT-6 untuk Pemetaan Kesesuaian Lahan Kawasan Industri Sekunder di Kabupaten Serang

TUBAGUS FAISAL H, Karen Slamet Hardjo. S.Si., M.Sc.

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SV

Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten yang berpotensi untuk dikembangkannya lahan industri sekunder. Letak Kabupaten Serang yang strategis karena dekat dengan jalur provinsi dan lahan untuk industri sekunder membutuhkan lahan yang luas. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan lahan potensial untuk lahan industri sekunder di Kabupaten Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berjenjang tertimbang. Metode kuantitatif berjenjang tertimbang dengan mengasumsikan bahwa setiap parameter memiliki bobot yang berbeda. Peta-peta yang merupakan parameter di overlay menjadi satu dan didapatkan peta kesesuaian lahan industri sekunder. Peta-peta yang digunakan yaitu penggunaan lahan, tekstur tanah, kedalaman muka air tanah, daya dukung tanah, drainase permukaan, kemiringan lereng, jarak terhadap jalan utama, jarak terhadap permukiman, jarak terhadap sungai, jarak terhadap jaringan listrik, jarak terhadap pusat kota dan bahaya bencana banjir. Hasil dari interpretasi citra SPOT-6 diperoleh akurasi tematik sebesar 94.21%. Hasil ini menunjukkan tingkat akurasi citra SPOT-6 termasuk baik. Hasil dari pengolahan data parameter kesesuaian lahan, lokasi yang memiliki kelas paling dominan yaitu kelas tidak sesuai saat ini (N1). Lahan industri sekunder yang memiliki kelas sangat sesuai (S1) dengan luas 3,15 km2 atau 1,03% dan lahan dengan kelas tidak sesuai permanen (N2) dengan luas 100,58 km2 atau 32,79%.

Serang District is one of the districts has potential for the development of secondary industrial land. The location of Serang district is strategic because it is near to the provincial line and the land for secondary industries that needs big land. The purpose of this study was to determine the potential land for secondary industrial land in Serang district. The method used in this research is weighted tiered quantitative method. Quantitative method tiered weighted by assuming that each parameter has different weights. The maps which are the parameters in the overlay became one and the secondary industrial land suitability maps are obtained. The maps used are land use, soil texture, groundwater depth, soil bearing capacity, surface drainage, slope, distance to the main road, distance to settlement, distance to river, distance to electric network, distance to city center and the danger of floods. Results from SPOT-6 image interpretation obtained thematic accuracy of 94,21%. These results indicate that the accuracy level of the SPOT-6 image is good. Results from the data processing of land suitability parameters, locations that has the most dominant class is the class is not appropriate at this time (N1). Secondary industrial land with very approriate class (S1) with an area of 3,15 km2 or percentage of 1,03% and not suitable permanently class (N2) 100,58 km2 or percentage of 32,79%.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografi, Penginderaan Jauh, Kesesuaian Lahan Industri Sekunder.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.