Laporkan Masalah

Strategi Advokasi "Kartini Kendeng" dalam Penolakan PT. Semen Indonesia di Rembang

ASHILLY ACHIDSTI, Dr. Ambar Widaningrum, M. A.

2018 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Penelitian ini menjelaskan tentang konflik pembangunan PT. Semen Indonesia di Rembang. Terdapat perbedaan orientasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan PT. Semen Indonesia. Pemerintah daerah dan PT. Semen Indonesia lebih berorientasi pada ekonomi sedangkan masyarakat lebih berorientasi terhadap pelestarian lingkungan. Perbedaan orientasi itu membuat perempuan di Pegunungan Kendeng Utara yang disebut sebagai Kartini Kendeng melalui gerakan sosial baru Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) melakukan advokasi penolakan pabrik semen. Aksi protes yang dilakukan Kartini Kendeng melalui JMPPK sukses mengubah isu penolakan yang awalnya menjadi isu regional menjadi isu nasional. Ada yang menarik dari gerakan advokasi Kartini Kendeng melalui JMPPK yakni dilakukan oleh perempuan, menggunakan cara damai, dan melakukan aksi yang penuh dengan arti simbol. Perempuan berani melawan karena mengambil spirit ekologi feminisme untuk mempertahankan ketahanan pangan. Advokasi yang dilakukan Kartini Kendeng melalui JMPPK tentu tidak sendirian, ada supporting system dari berbagai aktor yang berkontribusi dengan caranya masing-masing. Penelitian ini juga melihat bagaimana respons dari pemerintah pusat mapun pemerintah daerah sebagai pemegang kendali kebijakan terhadap advokasi yang dilakukan Kartini Kendeng melalui JMPPK.

This research explains about conflict of PT. Semen Indonesia in Rembang. There is a difference of orientation between society, local government and PT. Semen Indonesia. Local government and PT. Semen Indonesia are economic oriented while the society have oriented towards environmental conservation. This orientation difference makes women in Pegunungan Kendeng Utara known as Kartini Kendeng through new social movement of Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) to advocate resistance of cement factory. The protest by Kartini Kendeng through JMPPK successfully changed the issue from regional issue into a national issue. There is an interesting movement of advocacy Kartini Kendeng through JMPPK that is done by women, using peaceful means, and perform actions that are full of symbol meaning. Kartini Kendeng fight for taking the spirit of feminist ecology to maintain food security. Advocacy by Kartini Kendeng through JMPPK is certainly not alone, there are supporting systems from various actors who contribute in their own way. This study also looks at how the response from the central government and local government as the holder of policy control over advocacy by Kartini Kendeng through JMPPK.

Kata Kunci : Perbedaan orientasi , gerakan sosial baru , Kartini Kendeng , JMPPK , advokasi , ekologi feminisme , supporting system , pemerintah pusat ,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.