Laporkan Masalah

Interpretasi Hibrida untuk Identifikasi Perubahan Lahan Terbangun dan Kepadatan Bangunan Berdasarkan Citra Landsat 5 TM dan Sentinel 2A MSI

ANGGITO VENUARY S, Dr. R. Suharyadi M.Sc

2018 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Kota Salatiga mengalami perubahan pemanfaatan lahan yang semakin meningkat di lahan terbangun disebabkan oleh kebutuhan ruang yang tinggi terhadap tempat tinggal oleh penduduk. Citra Sentinel 2A MSI dan citra Landsat 5 TM menjadi sumber data dan alat yang dapat digunakan untuk identifikasi perubahan lahan suatu kota. Penggunaan dua citra dengan sensor yang berbeda memberikan informasi untuk mengetahui perubahan lahan secara multi temporal pada tahun 2009-2016, sehingga diketahui perubahan kepadatan bangunan dan perkembangan lahan terbangun yang terjadi di Kota Salatiga. Metode yang digunakan adalah interpretasi hibrida dengan memanfaatkan teknik interpretasi visual untuk menentukan satuan pemetaan lahan terbangun. Di samping itu juga digunakan teknik interpretasi digital dalam rangka melakukan identifikasi kepadatan bangunan. Confusion matriks digunakan untuk uji akurasi hasil interpretasi hibrida disesuaikan dengan kondisi di lapangan, diperlihatkan dengan nilai akurasi dan koefisien kappa. Sementara itu, perubahan kepadatan bangunan dan perkembangan lahan terbangun dianalisis dengan mengkaji perubahan kepadatan penduduk dan arah perubahan lahan terbangun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra Sentinel 2A MSI menunjukkan akurasi yang lebih baik (91,78%), dibandingkan Landsat 5 TM (84,93%). Peta kepadatan bangunan Kota Salatiga Tahun 2009 dan 2016 menunjukkan terjadi perubahan nilai index kepadatan sebesar 73,049. Peta perubahan kepadatan bangunan di Kota Salatiga tahun 2009-2016 memperlihatkan perubahan yang terjadi cenderung menyebar ke daerah sub-urban yang didominasi perubahan tidak terbangun menjadi kepadatan rendah. Di pihak lain, peta perubahan lahan terbangun di Kota Salatiga tahun 2009-2016 menunjukkan bahwa perluasan lahan terbangun cenderung mengarah ke barat dan timur. Hal ini terkait dengan keberadaan Jalan Lingkar Kota Salatiga dan Jalan Tol Bawen-Salatiga yang relatif baru.

Salatiga City is experiencing massive urban development from year to year which can be known from population growth and increasing land use change. The imagery of Sentinel 2A MSI and Landsat 5 TM become data source and tools to identify land use change of city. The use of two images with different sensors provides information to identify multi-temporal different land changes in 2009-2016 so that the building densification and built-up area development occurring in Salatiga City can be known. The method used hybrid interpretation by utilizing visual interpretation to determine built up area. In addition, digital interpretation used to identify urban index value which then changed to building density. Confusion matrix is used to test the accuracy of hybrid interpretation results with conditions in the field. Meanwhile, changes in building densification and built up area development were analyzed by assessing spatial patterns, population density and the direction of land change. The result of analysis reveals that Sentinel 2A MSI image had better accuracy (91.78%), compared to Landsat 5 TM (84.93%). Maps of building density of Salatiga City of 2009 and 2016 shows a change in urban index value of 73,049. Map of transformation building density Salatiga City during the period of 2009-2016 shows that densification building leading to suburban areas, which are dominated densification from not built-up area to low-density building. On the other hand, transformation built-up area map of Salatiga City during the period of 2009-2016 shows that the extension of the built-up area tends to west and east. This is related to the existence of Salatiga City ring road and the relatively new Bawen-Salatiga toll road.

Kata Kunci : Penginderaan Jauh, Interpretasi Hibrida, Kepadatan Bangunan, Lahan Terbangun


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.