Laporkan Masalah

KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBAN GAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT (Studi Pengembangan Wisata Pendakian Gunung Prau, Desa Patakbanteng, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah)

WISNU ERMAWAN, Hendrie Adji Kusworo, Drs., M.Sc., Ph.D

2018 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Penelitian ini membahas mengenai unsur-unsur keswadayaan dalam penyelenggaraan ekowisata berbasis masyarakat di Desa Patakbantneg, sebuah desa di kaki Gunung Prau. Ekowisata mulai marak menjadi pengembangan disektor pariwisata, sebagai upaya mengurangi dampak negatif dari industri pariwisata. Hasil pengembangan pariwisata berbasis alam ini diharapkan mampu membawa konsekuensi ekonomi sosial dan lingkungan secara positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan semakin banyaknya lahir pariwisata disektor lingkungan banyak memunculkan inisiatif lokal dalam menggali potensi alamnya guna menuju ekowisata. Ekowisata di Gunung Prau menjadi salah satu potret keberhasilan dalam memunculkan pariwisata berbasis alam (ekowisata). Konsep yang diusung untuk mengembangkan wisata berbasis alam ini menggunakan konsep Community Based Ecotourism. Guna mencapai cita-cita tersebut, keswadayaan masyarakat menjadi salah satu energi sosial dalam mengembangkan wisata tersebut. untuk menjelaskan penelitian ini menggunakan konsep keswadayaan dan Community Based Ecotourism. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat mudah untuk dipahami dan disimpulkan, adapun metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Untuk pengambilan data menggunakan data informan menggunakan snowball. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan keswadayaan masyarakat, ternyata mampu memunculkan potensi wisata berbasis alam yang mampu memberikan kehidupannya selain menjadi seorang petani sayur. Ekowisata ini juga terinstitusionalisasi dengan baik, kesepakatan lokal mampu menjadi aturan dalam pengembangan pariwisata ini.

This study discusses the elements of self-support in the implementation of community-based ecotourism in the village of Patakbantneg, a village at the foot of Mount Prau. Ecotourism began to bloom into the development of tourism sector, as an effort to reduce the negative impacts of the tourism industry. The result of the development of nature-based tourism is expected to bring social and environmental economic consequences positively for the welfare of the community. With the growing number of tourism in the environmental sector, many local initiatives have emerged in exploring the natural potential for ecotourism. Ecotourism in Mount Prau became one of the portraits of success in bringing nature-based tourism (ecotourism). The concept that is promoted to develop this nature-based tourism using the concept of Community Based Ecotourism. In order to achieve these goals, community self-support becomes one of the social energy in developing the tour. to explain this research using the concept of self-reliance and Community Based Ecotourism. This research uses qualitative research methods with descriptive analysis approach that is analyzing and presenting facts systematically so that it can be easy to be understood and concluded, as for the method of data collection using observation and in-depth interview. For taking data using informant data using snowball. The results of this study indicate that with community self-reliance, it was able to bring out the potential of nature-based tourism that is able to provide life in addition to being a vegetable farmer. Ecotourism is also well institutionalized, local agreements can be a rule in the development of this tourism.

Kata Kunci : Keswadayaan, Institusionalisasi , Community Based Ecotourism


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.