Laporkan Masalah

Evaluasi Ketidaksesuaian Pemanfaatan Lahan Sempadan Sungai di Kota Surakarta dengan Menggunakan Citra GeoEye-1

NURUL FADHILAH, Dr. Sigit Heru Murti B.S., M.Si

2018 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Area sempadan sungai di Kota Surakarta telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan lindung yang berfungsi untuk mejaga keseimbangan ekosistem darat dan perairan sungai. Peran penting lain dari sempadan sungai di Kota Surakarta sebagai salah satu pengendali banjir, dimana sungai yang melintang di kawasan rawan banjir di Kota Surakarta antaranya adalah Sungai Bengawan Solo, Kali Pepe Hilir, Kali Anyar, dan Kali Tanggul yang dijadikan sungai kajian dalam penelitian ini. Terdapat ketidaksesuaia pamanfaatan lahan sempadan sungai di Kota Surakarta yang dapat menyebabkan permasalahan lingkungan yang semakin kompleks. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan Citra GeoEye-1 untuk memetakan kondisi sempadan sungai Kali Anyar, Kali Pepe Hilir, Kali Tanggul, dan Sungai Bengawan Solo di Kota Surakarta, mengetahui kondisi ketidaksesuaian pemanfaatan lahan di sempadan sungai kajian, dan memberikan rekomendasi pembatasan pemanfaatan lahan di sempadan sungai kajian. Citra GeoEye-1 merupakan salah satu citra yang memiliki resolusi spasial tinggi 0,46m yang dapat menggambarkan kenampakan di permukaan bumi dengan jelas. Guna mempermudah ekstraski informasi dalam citra GeoEye-1, dilakukan penajaman citra supaya dapat digabungkan antara citra pankroatik dan multispektral untuk mendapatkan citra baru yang beresolusi tinggi dan dapat dikompositkan. Pemanfaatan citra GeoEye-1 untuk mengkaji pemanfaatan lahan di area sempadan sungai adalah dengan melakukan interpretasi penggunaan lahan yang selanjutnya disesuaikan menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2015 untuk mendapatkan sebaran kesesuaian pemanfaatan lahan sempadan sungai. Akurasi interpretasi penggunaan lahan di area sempdan sungai yang diperoleh adalah 84%. Didapatkan bahwa terdapat banyak ketidaksesuaian pemanfaatan lahan di area sempadan sungai di Kota Surakarta. Kelurahan Danukusuman dan Joyosuran merupakan kelurahan yang memiliki penataan pemanfaatan lahan yang paling baik dibandingkan dengan kelurahan yang lain. Di sisi lain Kelurahan yang paling banyak mengalami ketidaksesuaian pemanfaatan lahan sempadan sungai adalah Kelurahan Kepatihan Wetan. Solusi terbaik untuk melakukan normalisasi sempadan sungai tersebut adalah dengan melakukan relokasi bangunan terbangun yang ada di sana, sedangkan toleransi pemanfaatan lahan lainnya adalah lahan bervegetasi budidaya seperti ladang dan teggalan dengan catatan dalam pelaksanaan dan pengembangannya dikontrol oleh pemerintah, lahan yang memiliki peranan besar dan akan menimbulkan urgensi besar apabila dipindahkan atau ditiadakan dari lokasinya sekarang, lahan yang berujuan untuk pariwisata dan edukasi.

The river border area in Surakarta has been determined as one of protected areas to maintain the balance of terrestrial and river ecosystems. Another important role of the river border in Surakarta is as one of the flood control, where the river across the flood-prone areas in Surakarta include Bengawan Solo River, Kali Pepe Hilir, Kali Anyar, and Kali Tanggul are used as a case for this research. Until now, there is still land use mismatch in river border area in Surakarta that can cause complex environmental problems. This study aims to examine the problems of land use in the river border in Surakarta, which are to know the ability of GeoEye-1 Imagery to portray the boundary condition of Kali Anyar, Kali Pepe Hilir, Kali Tanggul, and Sungai Bengawan Solo in Surakarta, to know the condition of land use and provide recommendations on land use restrictions in those river border. GeoEye-1 imagery is one image that has a high spatial resolution 0,46m that can illustrate the appearance of the earth surface clearly. In order to facilitate the extracting of information in GeoEye-1 imagery, an image would be strengtened to make it enable to combine between the pankroatic and multispectral images to obtain new, high resolution and easy-composite images. The utilization of GeoEye-1 imagery to examine land use was by interpreting the imagery which subsequently adjusted according to Minister Regulation of Ministry of Public Works and Public Housing number 28 year 2015 to obtain the distribution of the suitable land use of river border. Accuracy of land use interpretation in the river border area obtained from this study was 84%. Through the process of image interpretation, it was found that there were many mismatches of land use in the river border area in Surakarta. Danukusuman and Joyosuran were the area which had the best land use implementation compared to other area. While the area wich had the most mismatch land use in river border area was Kepatihan Wetan. The best solution to normalize the river border was by relocating the built-up building there, while the tolerance of other land use is cultivated agricultural land such as fields and fields with records in implementation and development controlled by the government, land that has a big role and will cause a great urgency when it removed from its present location, land destined for tourism and education.

Kata Kunci : Sempadan Sungai, Kota Surakarta, Citra GeoEye-1


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.