Laporkan Masalah

PENGARUH PELATIHAN KONSELOR SEBAYA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN KONSELING HIV/AIDS PADA REMAJA DESA PURWOBINANGUN SLEMAN

NISAATUL MAHARANITA, Heru Subekti, S.Kep., Ns., MPH.; Supiyati, S.SiT., M.Kes.; Dr. Dra. Sumarni, M.Kes.

2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Latar Belakang: HIV merupakan virus penyebab AIDS sebagai perusak sistem kekebalan tubuh manusia yang menjadi target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk dieradikasi pada tahun 2030. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pemberian pelatihan konselor sebaya tentang HIV/AIDS pada remaja desa. Tujuan: Mengetahui pengaruh pelatihan konselor sebaya terhadap pengetahuan dan keterampilan remaja dalam memberikan konseling HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Subyek penelitian ini adalah remaja karang taruna di Desa Purwobinangun, Sleman sebanyak 38 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2017. Pengumpulan data dilakukan secara cluster sampling dengan menggunakan kuesioner pengetahuan tentang HIV/AIDS dan observasi keterampilan konseling HIV/AIDS sebelum dan sesudah pelatihan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan dependent t-test dan regresi linier ganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan secara signifikan antara sebelum dan sesudah diberi pelatihan dengan p = 0,000; nilai t hitung sebesar 8,72 dan terdapat perbedaan keterampilan secara signifikan sebelum dan sesudah diberi pelatihan dengan selisih rata-rata p = 0,000; nilai t hitung sebesar 13,79. Hasil uji regresi linier ganda menunjukkan bahwa faktor luar berupa jenis kelamin, pendidikan, dan paparan informasi secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 9,5% terhadap peningkatan pengetahuan dan 6,3% terhadap peningkatan keterampilan remaja. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan remaja setelah diberikan pelatihan konselor sebaya tentang HIV/AIDS.

Background: HIV is a virus that caused AIDS as destroyer of the human immune system which become the target of Sustainable Development Goals (SDGs) program to be eradicated in year 2030. An effort which is able to be done is holding a community empowerment activity through peer counselor training about HIV/AIDS to adolescent in village. Aim: This research was aimed to know the effect of peer-counselor training for adolescent in Purwobinangun village, Sleman, about knowledge and skill in giving HIV/AIDS counseling. Method: It was a quasy-experimental research using one group pre-test and post-test design which followed by 38 member of youth organization (karang taruna) in Purwobinangun Village, Sleman. The data collection was conducted by using knowledge questionnaires about HIV/AIDS and skill observation form about HIV/AIDS counseling for pre-test and post-test from November to December 2017. The sample was conducted by cluster sampling method. The statistical method that used were dependent t-test and multiplied linear regression. Results: The result of this research shown that there were differences among knowledge and counseling skill before and after being given the counseling training. The enhancement of knowledge's was p=0,000; t=8,72 and the enhancement of skill's was p=0,000; t=13,79. The result of multiplied linear regression analysis shown that other factors such as sex, education, and information sources simultaneously influenced 9,5% to knowledge's enhancement and 6,3% to skill's enhancement. Conclusion: There were differences among adolescents' knowledge and counseling skill after being given a HIV/AIDS peer counselor training.

Kata Kunci : HIV/AIDS, pelatihan konselor sebaya, remaja/Adolescent, HIV/AIDS, and peer counselor training.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.