KARAKTERISTIK GEOMORFOLOGI LONGSORLAHAN DESA CLAPAR, MADUKARA, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

GHALIH NUR W, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc.

2018 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Longsorlahan Desa Clapar yang terjadi pada 24 sampai 29 Maret 2016 tercatat sebagai salah satu kejadian longsorlahan terbesar di Kabupaten Banjarnegara. Longsorlahan yang direkam oleh penduduk tersebut merusak 21 rumah, jalan raya, jembatan, dan lahan salak seluas 10 ha. Kejadian longsorlahan di Desa Clapar menyebabkan terjadinya dinamika morfologi di Kabupaten Banjarnegara. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (1) dinamika morfologi dan (2) karakteristik bawah permukaan longsorlahan di wilayah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dari data foto dan video ketika kejadian longsorlahan, data hasil survei lapangan, dan pengolahan data spasial foto udara format kecil. Foto dan video ketika kejadian digunakan untuk mengetahui mekanisme, kenampakan, dan memperkirakan kecepatan longsorlahan. Wawancara secara in-depth kepada korban digunakan sebagai klarifikasi dan informasi tambahan untuk mengetahui kronologi longsorlahan. Dinamika morfologi longsorlahan diidentifikasi dari hasil perbandingan hasil pengolahan foto udara format kecil yang diambil menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) pada Mei 2016 dan Maret 2017. Karakteristik bawah permukaan diketahui melalui identifikasi tekstur, indeks plastisitas, Coefficient of Linear Extensibility (COLE), dan uji X-ray diffraction (XRD). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa longsorlahan terjadi dalam dua tahap. Longsorlahan tahap pertama merupakan Rotational slide yang terjadi pada 24 sampai 25 Maret 2016. Hasil perbandingan foto udara menunjukkan terjadinya agradasi. Hasil tersebut kurang dapat dipercaya karena pengaruh ketinggian vegetasi yang ikut terekam dalam Digital Surface Model (DSM). Longsorlahan kedua merupakan Earthflow dengan kecepatan 0,4 m/s yang terjadi pada 29 Maret 2016. Perkembangan morfologi menunjukkan terjadinya (1) degradasi yang disebabkan oleh erosi percik, alur, parit, dan longsorlahan kecil susulan; dan (2) agradasi yang disebabkan oleh aktivitas pemilik lahan yang membendung sungai. Hasil identifikasi bawah permukaan menunjukkan bahwa material yang menjadi bidang gelincir memiliki persentase debu tinggi dengan kompresibilitas tinggi. Material tersebut memiliki warna keabu-abuan dengan plastisitas tinggi dan potensi kembang-kerut tinggi. Material tersebut juga mengandung mineral lempung Illite, Halloysite, Kaolinite, Palygorskite, dan campuran Illite-Montmorillonite yang menjadi faktor pengontrol bidang gelincir longsorlahan.

Clapar landslide that occurred at 24 to 29 March 2016 was considered as one of the largest incidents in Banjarnegara District ever recorded. The landslide destroys 21 houses, highways, bridge, and 10 Ha of salak plantation. The incident was recorded by local residents. Video records of landslide are difficult to obtain because most of the events are rapid and difficult to predict. The occurrence of landslide in Clapar village caused morphological dynamics in Banjarnegara Regency. Therefore, the purpose of this research is to study (1) morphological dynamics and (2) subsurface characteristics of the Clapar landslide. The method used in this research is descriptive analysis of photos and videos when the landslide occurs, field survey data, and spatial data processing of small format aerial images. Photos and videos are used to determine mechanisms, landslide features, and estimate the speed of landslides. The in-depth interview is used to clarify and additional information of landslide chronology. The dynamics of landslide morphology are identified from the comparison of small format aerial photography results taken using Unmanned Aerial Vehicle (UAV) in May 2016 and March 2017. The subsurface characteristics are known through the identification of textures, plasticity index, Coefficient of Linear Extensibility (COLE), and X-ray diffraction (XRD) results. The results of this research indicate that landslide occurs in two stages. The first landslide is classified as Rotational slide occurs on 24 to 25 March 2016. The comparison of aerial photographs indicates an aggression in the landslide body and foot. The result is less reliable because of the influence of vegetation height that is recorded in the Digital Surface Model (DSM). The second landslide is classified as Earthflow with a velocity of 0.4 m/s going on 29 March 2016. The multi-temporal aerial image shows (1) degradation caused by erosion such as splash, reel, gully, and minor landslides; and (2) aggression caused by human activity who stem the river. Subsurface identification indicates that the slip surface has a high percentage of silt with high compressibility. The slip surface material has a grayish color with high plasticity and high-swelling potential. The material also contains clay minerals such as Illite, Halloysite, Kaolinite, Palygorskite, and mixed layer of Illite-Montmorillonite which became the controlling factor in the slip surface of the landslide.

Kata Kunci : karakteristik, geomorfologi, longsorlahan, Clapar