Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI ANAK UMUR 6-24 BULAN DENGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH PUSKESMAS DEPOK 1 KABUPATEN SLEMAN

WAHYULIN APRILIA, dr. Hadianto Ismangoen, Sp.A; Drs. Abdul Wahab, MPH

2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

ABSTRAK Latar belakang: Anak yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki peluang mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan ini akan semakin buruk apabila bayi BBLR tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup serta pola asuh yang baik. Pada akhirnya bayi dengan riwayat BBLR cenderung memiliki status gizi buruk. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui adakah hubungan antara status gizi anak umur 6-24 bulan dengan riwayat BBLR. Metode penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel adalah 85 anak umur 6-24 bulan di wilayah Puskesmas Depok 1. Data yang dikumpulkan berupa data riwayat BBLR, data antropometri dengan mengukur panjang badan dan menimbang berat badan, serta data pola asuh orangtua dan riwayat ASI Eksklusif yang diambil dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariabel, bivariabel dengan chi square, dan multivariabel dengan regresi logistik. Hasil penelitian: Hasil analisis bivariabel menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi anak umur 6-24 bulan dengan riwayat BBLR. Bayi BBLR memiliki peluang 4,2 kali lebih besar untuk mengalami status gizi buruk dibandingkan dengan anak yang tidak BBLR. Pola asuh yang kurang baik memiliki peluang 2,5 lebih besar untuk mengalami gizi buruk dibandingkan dengan anak yang mendapat pola asuh baik. Anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif memiliki peluang 1,6 kali lebih besar untuk mengalami status gizi buruk dibandingkan dengan anak yang mendapat ASI Eksklusif, tetapi berdasarkan uji statistik riwayat, ASI Eksklusif tidak berhubungan dengan status gizi. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara riwayat berat badan lahir rendah dengan status gizi anak umur 6-24 bulan.

ABSTRACT Background: Low Birth Weight (LBW) infants generally have a opportunities for slow growth and development. The condition may get worse if they are lack of nutrient intake and good parenting. In the long run LBW infant tend to have malnutrition. Objective: To identify is there any relationship between nutritional status of children age 6-24 months with low birth weight history. Methode: The reseach used cross sectional design. Samples were 85 infants of 6-24 months old living at the area of Puskesmas Depok 1. Collected data consisted of low birth weight history, antropometry measured from weight and height/length of infants, data parenting and exclusive breastfeeding history taken using questionnaire. Data analysed using univariable, bivariable with chi square and multivariable with logistic regression. Result: Bivariable analysis showed that there is a correlation between nutritional status of children aged 6-24 months whit LBW history. Infant of LBW had opportunities 4,2 time for malnutrition status than those without LBW. Poor parenting had opportunities 2,5 time for malnutrition status than good parenting. Infant who did not get exclusive breastfeeding had opportunities 1,6 time for malnutrition status than infant with exclusive breastfeeding, but based on statistical tests, exclusive breastfeeding not related to nutrional status. Conclusion: There is a correlation between nutritional status of children aged 6-24 months whit LBW history.

Kata Kunci : Kata kunci: BBLR, status gizi, pola asuh, ASI Eksklusif/ Keyword: LBW, nutrional status, parenting, exclusive breastfeeding


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.