Laporkan Masalah

PEMANFAATAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL UNTUK PEMETAAN PERUBAHAN LUAS MANGROVE DI SEGARA ANAKAN, KABUPATEN CILACAP TAHUN 1996 - 2017

JOHAN ALI ASHAR, Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D

2018 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SV

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah mangrove yang luas, salah satunya terletak di wilayah laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap. Dalam beberapa artikel Segara Anakan diklaim merupakan wilayah mangrove terbesar di pulau Jawa. Namun, seiring bertambahnya tahun wilayah mangrove Segara Anakan mengalami penurunan akibat adanya beberapa faktor seperti sedimentasi dan alih fungsi lahan. Hal tersebut menjadi latar belakang dalam penelitian ini dengan memanfaatkan temporal citra Landsat 5 TM, 7 ETM+ dan 8 OLI sehingga dapat memetakan adanya perubahan luasan mangrove yang terjadi dalam kurun waktu 1996-2017 secara spasial serta mengetahui nilai perubahan dalam non-spasial. Metode klasifikasi yang digunakan dalam proses identifikasi objek mangrove adalah maximum likelihood. Dalam beberapa penelitian metode ini memiliki nilai akurasi yang tinggi dan hasil klasifikasi yang baik. Klasifikasi dilakukan dengan mengacu ROI (Region of Interest) yang dibuat peneliti, sehingga dihasilkan beberapa kelas penutup lahan yang kemudian dikerucutkan menjadi tiga kelas utama yaitu mangrove, non-mangrove dan perairan. Hasil dari pemetaan luasan mangrove pada tahun 1996, 2003, 2010 dan 2017 dihasilkan data dimana terjadi perubahan luasan yang tidak stabil, diantaranya pada tahun 1996 ke 2003 mengalami penurunan mangrove dari 9071.73 Ha menjadi 7749.90 Ha, kemudian pada tahun 2010 terjadi pertambahan luasan menjadi 8577.00 Ha, dan pada tahun 2017 luasan mangrove mengalami penurunan sebesar 8317.53 Ha. Beberapa penyebab perubahan mangrove yang paling dominan adalah alih fungsi lahan menjadi tambak dan sawah. Selain itu juga terdapat sedimentasi dari tiga aliran sungai di laguna Segara Anakan.

Indonesia is an archipelagic country that has a largest mangrove area, which one its located at Segara Anakan lagoon area, Cilacap regency. In some articles Segara Anakan is claimed to be the largest mangrove area on the Java island. However, over the years Segara Anakan mangrove area has decreased due to several factors such as sedimentation and land conversion. There's becomes the background in this study by utilizing the temporal images of Landsat 5 TM, 7 ETM+ and 8 OLI so it can mapping area changes of mangrove that occurs in the period 1996 - 2017 on spatial and know the value of changes in non-spatial. The method of classification used in the process identification of mangrove objects is maximum likelihood. In some studies this method has a value of high accuracy and good classification results. Classification is using reference to the ROI (Region of Interest) made by the researcher, resulting in several classes of land cover which then made into three main classes of mangrove, non-mangrove and water body. The results of mangrove area mapping in 1996, 2003, 2010 and 2017 resulted in data where there was an unstable area change, such as in 1996 to 2003 decreased mangrove from 9071.73 Ha to 7749.90 Ha, then in 2010 there was an increase of area to 8577.00 Ha, and by 2017 the mangrove area has decreased by 8317.53 Ha. Some of the most dominant causes of mangrove changes are the land conversion into ponds and rice fields. As well as, sedimentation from three rivers in Segara Anakan lagoon.

Kata Kunci : Mangrove, Landsat, Klasifikasi, Segara Anakan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.