Laporkan Masalah

EVALUASI KINERJA PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS KABUPATEN BUNGO, JAMBI

FITRIA, Dr. Bondan Ardiningtyas, M.Sc., Apt.

2018 | Skripsi | S1 FARMASI

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan ujung tombak dari pelayanan kesehatan di Indonesia. Puskesmas berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Pengelolaan Obat merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang harus terselenggara di Puskesmas, berpengaruh terhadap kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kinerja pengelolaan obat dapat dievaluasi menggunakan indikator pengelolaan obat di Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kinerja pengelolaan obat di Puskesmas kabupaten Bungo dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan obat. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data yang diogunakan adalah data retrospektif rahun 2016 (Januari-Desember) dari data pengelolaan obat. Data kuantitatif diperoleh dari telaah dokumen LPLPO/LB-2, kartu stok, data obat kadaluwarsa dan atau rusak. Data kualitatif dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pengelola obat di Puskemas Kabupaten Bungo. Hasil yang diperoleh menunjukkan rata-rata kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN 80,27%, tingkat ketersediaan obat aman 9%, ketepatan permintaan obat 385,38%, presentase obat kedaluwarsa dan/atau rusak 0,58%, presentase rata-rata bobot dari variasi persediaan 0 %, dan presentase rata-rata waktu kekosongan obat 0,54%, maka dapat disimpulkan pengelolaan obat yang terjadi di Puskesmas Kabupaten Bungo, Jambi belum baik karena belum sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Puskesmas is a first-rate health facility and spearhead of health services in Indonesia. Puskesmas play an important role in improving public health in their working area. Drug Management is one of the activities of pharmaceutical services that must be held in Puskesmas, affecting the performance of Puskesmas in providing health services to the community. The performance of drug management can be evaluated using drug management indicators at the Puskesmas. The purpose of this study was to examine how the performance of drug management in Puskesmas of Bungo regency and the factors that influence the performance of drug management. The research conducted is descriptive and the data obtained is qualitative and quantitative data. The data used are retrospective data from 2016 (January-December) from drug management data. Quantitative data is obtained from the review of LPLPO / LB-2 documents, stock cards, expired and / or defective drug data. Qualitative data seen from the interview conducted with the manager of medicine in Puskemas of Bungo Regency. The results obtained show the average suitability of drug provided by DOEN 80.27%, 9% safe drug availability level, accuracy of drug demand 385.38%, expired and/or defective drug percentage 0.58%, average percentage the weight of the 0% inventory variation, and the average percentage of medication vacancy time of 0.54%, it can be concluded that the management of medicines that occurred in Puskesmas of Bungo Regency, Jambi has not been good because it is not in accordance with the established standard.

Kata Kunci : indikator, pengelolaan obat, puskesmas, kabupaten bungo/ indicator, drug management, community health center, bungo regency


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.