PENGUKURAN EFEKTIVITAS LINI PENGGILINGAN TEPUNG TERIGU PADA UNIT MILL AB MENGGUNAKAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS

DINDA ANDHIKA A.K.A, M. Prasetya Kurniawan, STP, M.Sc ; Iman Sabarisman, STP, M.Si

2018 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRI SV

PT. ISM Bogasari merupakan sebuah industri pengolah gandum menjadi tepung terigu yang mengandalkan mesin dalam pengolahan bahan baku. Efektivitas mesin dalam lini proses penggilingan gandum menjadi faktor utama untuk mengetahui kinerja industri serta kualitas tepung terigu yang dihasilkan. Dalam penelitian ini berfokus pada efektivitas lini penggilingan terutama pada Departemen Mill AB untuk memastikan bahwa mesin dan peralatan dalam kondisi terbaik dengan menemukan faktor utama yang menyebabkan sering terjadinya downtime dan menentukan saran perbaikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode TPM (Total Productive Maintenance) diterapkan pada perhitungan OEE (Overall Equipment Effectiveness) serta penemuan solusi yang dibantu diagram Ishikawa. Perhitungan efektivitas lini penggilingan mengacu pada perhitungan OEE pada lini penggilingan Mill A dan Mill B periode bulan Juni 2016 sampai Mei 2017. Perhitungaan OEE pada lini penggilingan tersebut ditentukan oleh availability ratio, performance ratio, dan quality ratio sehingga akan diperoleh hasil efektivitas lini penggilingan. Efektivitas stasiun penggilingan unit Mill A periode Juni 2016 – Mei 2017 diperoleh sebesar 68,22% sedangkan pada Mill B sebesar 68,21% yang berarti unit Mill AB kurang efektif karena belum mencapai best practice (85%) yang mengacu pada standar nilai OEE di dunia. Pemunculan solusi menggunakan Ishikawa yang berpusat pada faktor breakdown yang sering terjadi dari kedua lini penggilingan tersebut. Kesimpulan yang dapat diambil selama periode bulan Juni 2016 sampai Mei 2017 untuk perbaikan pada kedua lini penggilingan yaitu Mill A dan Mill B dimulai dari penjadwalan dan pemeliharaan terhadap mesin mill yang lebih ketat, untuk operator dilakukan kegiatan pelatihan mandiri minimal tiga bulan sekali. Pemeliharaan ini didukung dengan fokus pada pilar TPM yaitu perencanaan pemeliharaan dan perawatan mandiri.

PT. ISM Bogasari is a wheat processing industry into wheat flour which relies on machinery in processing raw materials. The effectiveness of the machine in the process line of wheat milling becomes the main factor to know the industrial performance and the quality of wheat flour produced. In this study, focuses on the effectiveness of the milling lines, especially on the Department off Mill AB, to ensure that machinery and equipment are in the best condition by finding the main factors causing frequent downtime and determining improvement suggestions for solving the problem. The TPM (Total Productive Maintenance) method is applied by the measurement of OEE (Overall Equipment Effectiveness) as well as finding the solution which is assisted by Ishikawa Diagram. The calculation of milling line effectivity refers to OEE measurement on Mill A and Mill B milling lines from June 2016 to May 2017. OEE's measurement on the milling line is determined by availability ratio, performance ratio, and quality ratio so that the effectiveness of milling line will be obtained. The effectiveness of Mill A for period of June 2016 to May 2017 was 68.22% while for Mill B it was 68.21% which means Mill AB is less effective because it has not reached best practice (85%) which refer to OEE standard value in world. The emergence of a solution using Ishikawa centered on the frequent breakdown factor of the two milling lines. The conclusions that can be taken during the period from June 2016 to May 2017 for improvement on both Mill A and Mill B lines starting from the scheduling and maintenance of a tighter mill machine, for operators to conduct self-training activities at least three months. Maintenance is supported by a focus on the TPM pillars of planned maintenance and autonomous maintenance.

Kata Kunci : PT. ISM Bogasari, lini penggilingan, Total Productive Maintenance, Diagram Ishikawa