Laporkan Masalah

Kajian Kerentanan Airtanah Terhadap Potensi Pencemaran di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul

KRISHNA AJI WIJAYA, Prof. Dr. Ig. L. Setyawan Purnama, M.Si.

2018 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Perkembangan perkotaan Yogyakarta memberi dampak bagi daerah pinggiran kota yang teridentifikasi dari perubahan penggunaan lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Perubahan penggunaan lahan atas konsekuensi pertambahan jumlah penduduk berpotensi meningkatkan risiko pencemaran airtanah di bawahnya oleh aktivitas antropogenik. Upaya perlindungan sumberdaya airtanah dapat dilakukan secara efektif dengan melakukan penilaian kerentanan airtanah. Penerapan metode DRASTIC dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) dilakukan untuk mengkaji kerentanan airtanah di Kecamatan Kasihan, yang dikenal sebagai salah satu daerah pinggiran kota yang mulai terpengaruh dampak perkembangan Kota Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kerentanan airtanah secara potensial dan aktual. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tinjauan alternatif dalam upaya perlindungan airtanah bagi perencanaan pengembangan permukiman di masa mendatang. Parameter kedalaman airtanah, imbuhan airtanah, material akuifer, tekstur tanah, topografi, material tak jenuh, dan konduktivitas hidrolik digunakan untuk menyusun indeks kerentanan airtanah potensial. Pengaruh aktivitas antropogenik pada penggunaan lahan dan kondisi kualitas airtanah dianalisis terhadap peta kerentanan airtanah potensial untuk mendapatkan indeks kerentanan airtanah aktual. Hasil kerentanan airtanah potensial diklasifikasi pada empat tingkat, sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Zona potensi kerentanan tinggi terdapat pada wilayah yang merupakan bagian dari Dataran Kaki Gunungapi Merapi Muda. Zona kerentanan rendah terdapat pada wilayah yang merupakan bagian dari Perbukitan Struktural Sentolo dan wilayah peralihannya. Hasil penilaian kerentanan airtanah aktual menunjukkan zona kerentanan tinggi dicirikan oleh kondisi airtanah yang dangkal, tekstur tanah lempung pasiran, lereng datar, dan tersebar pada daerah dengan permukiman kepadatan sedang hingga tinggi.

The urban development of Yogyakarta brings an impact to the suburban areas, identified by land-use change from non-constructed land to constructed land. Land-use change over the consequences of increasing population has potentially increase the risk of groundwater contamination underneath by anthropogenic activity. Groundwater resources conservation can be conducted effectively by assessing the vulnerability of groundwater. The application of the modified DRASTIC method using geographic information system (GIS) should be conducted to assess groundwater vulnerability in Kasihan subdistrict, known as one outskirts that has impacted by urban development of Yogyakarta. The purpose of this research is to assess the groundwater vulnerability as potential and actual. The result of this research was expected to bring benefits as alternative review in the effort of groundwater conservation for development planning of settlements in the future. Parameter consisting of groundwater depth, net recharge, aquifer materials, soil texture, topography, unsaturated materials, and hydraulic conductivity used to arrange a potential groundwater vulnerability index. Influence of anthropogenic activity on land-use and the groundwater quality were analyzed and calculated into potential groundwater vulnerability index to obtain the actual groundwater vulnerability. The result of the potential groundwater classified in four levels, very low, low, moderate, and high. The result indicated area covered under very low vulnerability zone located in Sentolo Formation Structural Hill, area under moderately vulnerable zone located at transition between foot slope and structural hill, while area under high vulnerability zone located at foot slope of Young Merapi Volcanic Deposit. The result of the actual groundwater vulnerability showed high vulnerability zone characterized by shallow groundwater, sandy loam soil, flat topography, and widespread in the settlement area with moderate to high density.

Kata Kunci : Kerentanan Airtanah, DRASTIC, Daerah Pinggiran Kota


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.