Laporkan Masalah

KEANEKARAGAMAN LUMUT DI LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH DI WILAYAH KABUPATEN KULON PROGO

FIKI RATNA SARI, Drs. Heri Sujadmiko, M.Si

2018 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Penelitian mengenai keanekaragaman lumut di lingkungan Sekolah Menengah Kulon Progo telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan distribusi lumut di lingkungan sekolah di Kulon Progo serta mengetahui jenis-jenis yang berpotensi untuk digunakan sebagai objek pembelajaran. Hal ini dikarenakan pada Kurikulum Pendidikan Tahun 2013, siswa Sekolah Menengah diwajibkan untuk mengetahui keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitar. Bryophyta atau lumut merupakan salah satu makhluk hidup yang sering dijumpai namun sulit dikenali karena ukurannya yang sangat kecil. Hingga saat ini belum ada data keanekaragaman lumut di Kabupaten Kulon Progo yang dapat membantu pengenalan lumut pada siswa sehingga penelitian ini penting untuk segera dilakukan. Metode pengumpulan sampel lumut dilakukan dengan metode jelajah pada 30 lokasi pengamatan yang terdiri dari 15 SMP dan 15 SMA. Sampel lumut dikoleksi dengan teknik herbarium kering untuk diidentifikasi di laboratorium. Analisis vegetasi lumut dilakukan dengan metode kuadrat plot 15x15 cm2. Parameter lingkungan yang diukur yaitu ketinggian tempat, suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya. Distribusi lumut ditentukan dengan nilai penting dan indeks keanekaragaman ditentukan dengan indeks Shannon-Wiener. 165 sampel lumut berhasil dikoleksi dari lapangan. Hasil identifikasi berupa 20 nama jenis lumut yaitu Anthoceros punctatus L., Nothothylas javanicus (Sande Lac.) Gottsche., Cheilolejeuna intertexta (Lindenb.) Steph., Cyathodium sproseanum Prosk., Fimbriaria venosa, Marchantia palmata Reinw., Marchantia polymorpha L., Reboulia hemispherea (L.) Raddi., Riccia hasskarliana Steph., Barbulla javanica Dozy & Molk., Bryum coronatum Schwaegr., Calymperes tenerum C. Mull., Ectropothecium buitenzorgii (Bel.) Jaeg., Ectropothecium ferrugineum (C. Muell) Jaeg., Ectropothecium monumentarum (Duby.) Jaeg., Fissidens atroviridis Besch., Hyophila involuta (Hook.) Jaeg., Hyophila rosea Will., Splachnobryum indicum Hampc & C. Mull. dan Vesicularia dubyana (C. Muell.). Jenis-jenis lumut tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga Kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Pada umumnya, lumut di Kulon Progo terdistribusi random. Spesies lumut dengan nilai penting cukup tinggi ialah Barbula javanica (107,113) dan Hyophila involuta (84,149). Kedua jenis tersebut merupakan jenis anggota Bryopsida yang tersebar luas dan merata sehingga dapat dijadikan sebagai jenis peraga untuk pengenalan Bryophyta guna mendukung implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Biologi aplikatif. Kata kunci : keanekaragaman, Bryophyta, Kurikulum 2013, Kulon Progo

Research on diversity of Bryophyte in the high school yard for supporting the Curriculum 2013 in Biology learning implementation has been conducted at Kulon Progo Regency. This research aimed to investigate the diversity and distribution pattern of Bryophyte in Kulon Progo. Bryophyte samples were collected from 30 high school building. Diversity of Bryophyte was investigated with Shannon-Wiener Index. Distribution of Bryophyte was determined by Important Value Index. Result showed that there were 20 species of Bryophyte; Anthoceros punctatus L., Nothothylas javanicus (Sande Lac.) Gottsche., Cheilolejeuna intertexta (Lindenb.) Steph., Cyathodium sproseanum Prosk., Marchantia palmata Reinw., Marchantia polymorpha L., Reboulia hemispherea (L.) Raddi., Riccia hasskarliana Steph., Barbulla javanica Dozy & Molk., Bryum coronatum Schwaegr., Calymperes tenerum C. Mull., Ectropothecium buitenzorgii (Bel.) Jaeg., Ectropothecium ferrugineum (C. Muell) Jaeg., Ectropothecium monumentarum (Duby.) Jaeg., Fissidens atroviridis Besch., Hyophila apiculata Fleisch., Hyophila involuta (Hook.) Jaeg., Hyophila rosea Will., Splachnobryum indicum Hampc & C. Mull. and Vesicularia dubyana (C. Muell.). The diversity of Bryophyte was low (1,659). Most of species were distributed randomly. Barbula javanica and Hyophila involuta were found to be widely distributed.

Kata Kunci : keanekaragaman, Bryophyta, Kurikulum 2013, Kulon Progo


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.