Laporkan Masalah

Memotret Keberhasilan Program Pemberdayaan Bank Sampah Kencana Madya Binaan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban, di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur

NIKEN WULANDARI, Drs. Suparjan, M. Si.

2018 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

PT. Semen Gresik Pabrik Tuban yang juga merupakan perusahaan BUMN berkewajiban untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Banyaknya kegiatan CSR yang telah dilakukan, namun masih bersifat karikatif dan pemberdayaan yang bersifat top-down, sehingga menyebabkan tidak mampu berhasil memberdayakan dan membangun kemandirian. Salah satu program pemberdayaan bottom-up, yaitu program pemberdayaan Bank Sampah. Bank Sampah Kencana Madya merupakan hasil inisiasi masyarakat desa yang kemudian menjadi binaan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban, yang dinilai memiliki keberhasilan dalam memberdayakan masyarakat, memberikan perubahan, dan membangun kemandirian. Tujuan penelitian ini adalah memotret keberhasilan Bank Sampah dilihat dari dinamika proses pemberdayaan sehingga terbentuk kemandirian program pemberdayaan Bank Sampah Kencana Madya di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Dalam menganalisis kegiatan CSR program pemberdayaan bottom-up Bank Sampah, peneliti menggunakan konsep CSR, teori pemberdayaan masyarakat dan exit strategy. Konsep CSR digunakan untuk menjelaskan upaya perusahaan dalam memberdayakan masyarakat melalui pemberian kewenangan dan bantuan. Teori pemberdayaan masyarakat digunakan untuk mengungkapkan dinamika proses dalam tiap tahap pemberdayaan program bank sampah, sehingga tercipta keberhasilan dalam memberdayakan masyarakat. Konsep exit strategy peneliti gunakan untuk mengukur sejauhmana kemandirian dan keberlanjutan program setelah pengakhiran bantuan perusahaan dalam program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menyusun laporan dan menggunakan pendekatan purposive untuk mendapatkan informan. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus bank sampah, pembina bank sampah, pendamping bank sampah, masyarakat, pemerintah desa, dan Bina Lingkungan PT. Semen Gresik Pabrik Tuban. Aspek yang dianalisis adalah dinamika proses pemberdayaan mulai dari tahap identifikasi masalah sampai dengan evaluasi, sehingga membangun kemandirian dan keberlanjutan program. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program Bank Sampah di Desa Temandang merupakan program CSR yang berhasil dalam membangun pemberdayaan. Hal ini terlihat dari dinamika proses pemberdayaan yang terbangun dimulai dari proses masyarakat mengindentifikasi masalah dan kebutuhannya, merencanakan program, mengimplementasikan program, dan monitoring evaluasi program. Partisipasi masyarakat dilihat dari keikutsertaan warga menjadi pengurus maupun nasabah bank sampah, serta respon masyarakat dengan adanya bank sampah. Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai sadar sehingga mulai terjadi perubahan pola perilaku mengenai sampah dan lingkungan, hal ini menunjukan adanya dampak dari program Bank Sampah. Komitmen dan rasa memiliki program dari pengurus menjadi kunci kemandirian dan keberlanjutan program.

PT. Semen Gresik Tuban Factory which is also a state-owned company is obliged to conduct Corporate Social Responsibility (CSR) and Partnership Program of Community Development (PKBL). The number of CSR activities that have been done, but still charity and top-down empowerment, thus causing not able to successfully empower and build self-reliance. One of the bottom-up empowerment programs, the garbage bank empowerment program. Kencana Madya Garbage Bank is the result of the initiation of the village community which later became the guidance of PT. Semen Gresik Tuban Factory, which is considered to have success in empowering the community, providing change, and building self-reliance. The purpose of this study is to describe of the garbage bank�s successful about the dynamics of the empowerment process so that the independence Kencana Madya Garbage Bank empowerment program in Temandang Village, Merakurak District, Tuban Regency, East Java. In analyzing CSR activities of garbage bank empowerment program, researchers use CSR concept, community empowerment concept and exit strategy. The CSR concept is used to describe the company's efforts in empowering the community through the granting of authority and assistance. The theory of community empowerment is used to reveal the dynamics of the process in each stage of empowerment of the garbage bank program so had successful to empowerment. The concept of exit strategy researchers use to measure the extent of independence and sustainability of the program after termination of corporate assistance in the program. This research uses qualitative method in preparing report and using purposive approach to get informant. Informants in this research are the management of garbage bank, initiator garbage Bank, companion garbage Bank, community, village government, and PT. Semen Gresik Tuban Factory. Aspects analyzed are the dynamics of the empowerment process from the initiation stage to the evaluation, thereby building the independence and sustainability of the program. The results of this study show that the garbage bank program in Temandang Village is a successful CSR program in building empowerment. This can be seen from the dynamics of the empowerment process that is built starting from the community process to identify the problems and needs, plan the program, implement the program, and monitoring evaluation. Community participation is seen from the involvement of the community into the board and customers of the garbage bank, as well as the community's response with the garbage bank. Over time, people began to realize that began to change behavior patterns about waste and the environment, this shows the impact of the garbage bank program. The commitment and sense of ownership of the program are key to the program's independence and sustainability.

Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, Pemberdayaan Bottom-Up, Exit Strategy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.