Laporkan Masalah

Pemanfaatan Ekstrak Kulit Kayu Eukaliptus untuk Pengawetan Kayu Sengon dengan Metode Rendaman Dingin terhadap Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light.)

YUSI ARUM PRATIWI, Tomy Listyanto, S.Hut., M.Env.Sc.,Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pemanfaatan Ekstrak Kulit Kayu Eukaliptus untuk Pengawetan Kayu Sengon dengan Metode Rendaman Dingin terhadap Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light.) Oleh : Yusi Arum Pratiwi 1, Tomy Listyanto 2 INTISARI Sengon merupakan salah satu jenis tanaman cepat tumbuh yang memiliki kelas awet IV sehingga rentan terhadap serangan jamur, rayap, dan organisme perusak kayu lainnya. Oleh sebab itu, diperlukan perlakuan pengawetan untuk meningkatkan keawetan dan ketahanan kayu sengon. Salah satu senyawa kimia yang secara alami terdapat dalam tumbuhan hijau dan diketahui memiliki sifat anti rayap dan jamur adalah tanin. Tanin merupakan zat ekstraktif yang banyak terdapat pada bagian kulit kayu. Salah satu jenis tanaman yang diketahui memiliki kadar tanin yang tinggi adalah eukaliptus (Eucalyptus sp.). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kayu eukaliptus pelita (Eucalyptus Pellita F. Muell) yang diperoleh dari Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang disusun secara faktorial dengan dua faktor yaitu faktor komposisi bahan pengawet dengan variasi serbuk kulit kayu masing-masing 50 g, 75 g, dan 100 g, dalam 1500 ml air, serta faktor lama perendaman dengan variasi 1 hari, 3 hari, dan 5 hari. Rayap yang digunakan adalah rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light.). Parameter yang diamati antara lain absorbsi, retensi, mortalitas rayap, pengurangan berat dan derajat kerusakan. Data hasil pengujian kemudian dianalisis menggunakan SPSS dan diuji lanjut HSD (Honestly Significant Difference) Tuckey pada taraf uji 0,05. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara faktor komposisi bahan pengawet dan lama perendaman dingin dalam meningkatkan ketahanan kayu sengon terhadap serangan rayap kayu kering. Hasil penelitian menunjukkan interaksi faktor komposisi bahan pengawet dan lama perendaman hanya berpengaruh nyata terhadap parameter mortalitas rayap. Interaksi kedua faktor terbaik diperoleh pada komposisi 100 g serbuk kulit kayu dengan lama perendaman 3 hari yang memperoleh nilai mortalitas rayap sebesar 54%.

The Utilization of Eucalyptus Bark Extract for Sengon Wood Preservation with Cold Soaking Method Against Dry Wood Termites Attack (Cryptotermes cynocephalus Light.) By : Yusi Arum Pratiwi 1, Tomy Listyanto 2 ABSTRACT Sengon is one of the fast-growing tree species which belong to durability class IV, which susceptible to fungus and termite attack. Hence, it is necessary to be preserved to improve its durability. One of the chemical compounds which naturally presents in green plants, is tannin, which are anti-termites and anti-fungus. Tannin is an extractive substances which can be found on the wood bark. One of the plant species which known to has a high level of tannin is eucalyptus (Eucalyptus sp.). The material used in this research is the wood bark of eucalyptus pellita (Eucalyptus Pellita F. Muell), which obtained from Merauke District of Papua Province. A completely randomized design was used with factorial designs. Two factors namely, the composition factor of preservative with variations of bark powder respectively 50 g, 75 g, and 100 g, in 1500 ml water, and the duration of cold soaking with variations of one-day, three-days, and five-days. Termites used in this research were dry wood termites (Cryptotermes cynocephalus Light.). The observed parameters by this research were absorption, retention, termite mortality, mass loss and destructives levels. The data were analysed by SPSS (Statistical Package for Social Science) and the difference was being tested further by Tukey HSD (Honestly Significant Difference) at the significance level of 0,05. The aim of this research was to investigate the effect of interaction between composition of preservatives and soaking duration on durability of sengon wood against dry wood termites. The results showed that the interaction of the composition factor of preservative and the duration of cold soaking factor only had a significant effect on termite mortality parameter. The best interaction of both factors is obtained on the composition of 100 g bark powder with three-days of cold soaking, which was 54% of termite mortality.

Kata Kunci : Kata kunci : eukaliptus, ekstrak kulit kayu, pengawetan, sengon, rendaman dingin, rayap kayu kering/ Keywords: eucalyptus, bark extract, preservation, sengon, cold soaking, dry wood termites


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.