ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN UJI DAYA ANTIFUNGAL EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav), PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli.Linn), SERTA FLUCONAZOLE TERHADAP Microsporum canis

DWI NUR AFRIAN, Soedarmanto Indarjulianto

2012 | Skripsi |

Dewasa ini banyak berkembang obat tradisional untuk pengobatan dermatofitosis. Dermatofitosis adalah salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh spesies fungi dari kelompok dermatofita. Tanaman yang sering digunakan masyarakat dalam pengobatan adalah sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) dan patah tulang (Euphorbia tirucalli.Linn). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi Microsporum canis dari kucing dan mengetahui daya antifungal sirih merah dan patah tulang terhadap Microsporum canis secara in vitro. Sebanyak 5 kucing diduga dermatofitosis dengan gejala klinis menciri berupa kombinasi alopesia, erythema, papula, pustulae scaly dan bersisik diperiksa secara fisik dan dengan lampu Wood’s, diambil sampel kerokan kulit dan rambutnya. Hasil kerokan rambut diperiksa secara mikroskpik (natif), kemudian diisoalsi dan diidentifikasi pada Sabouraud Dextrose Agar (SDA) modifikasi dengan makroskopik dan mikroskopik. Uji daya antifungal dilakukan secara in vitro menggunakan metode difusi cakram dengan 3 jenis antifungal yaitu: ekstrak sirih merah, ekstrak patah tulang dengan konsentrasi 50 %, 10% dan 2,5 % serta fluconazole 25 μg. Sampel kerokan kulit yang dipupuk pada media SDA menunjukkan sebagai M. canis dengan cirri-ciri berupa mycelium yang berbentuk cotton atau wool yang berwarna kuning pucat sampai putih pada bagian tengah dengan tepi berwarna kuning sampai tidak berwarna. Pada sisi belakang dari koloni berwarna kuning terang sampai orange kecoklatan dan tidak berwarna pada bagian tepinya. Isolat tersebut tetap tumbuh pada plat SDA dalam percobaan uji daya antifugal ekstrak sirih merah, patah tulang, dan fluconazole. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Microsporum canis dapat diisolasi dari kucing penderita dermatofitosis dan isolat tersebut resisten terhadap fluconazole. Ekstrak sirih merah dan ekstrak patah tulang tidak mempunyai daya antifungal terhadap Microsporum canis.

Dermatophytosis is a zoonotic disease caused by one or more species of fungi from the group of dermatophytes. Recently, the development of traditional drugs is widely used in medical treatment. Medicinal plants which are often used by people are sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) and patah tulang (Euphorbia tirucalli.Linn). The objective of the study is to isolate Microsporum canis of cats and to find out the antifungal sensitivity of sirih merah and patah tulang against Microsporum canis by performing test in vitro. The sample of the study was five cats which are clinically suspected of having dermatophytosis with clinical lesions including alopesia, erythema, papula, and pustulae scaly. The skin scrapings and hair scrapings were examined using Wood’s lamp. The hair scrapings were examined by using natif and isolated and identified on the modified SDA (Sabouraud Dextrose Agar) macroscopically and microscopically. The antifungal sensitivity test was performed in vitro using disc diffusion method with three types of antifungal: sirih merah extract 50%; 10%; 2,5%, patah tulang extract 50%; 10%; 2,5%, and fluconazole 25 μg. Sample of skin and hair scrapings which were incubated on SDA showed as M. Canis with characteristic as mycelium in the form of cotton or wool. It’s color is yellow to white in the middle and yellow to colorless in the side. In the back part of the colony it’s color is yellow to brownish orange and colorless in the side part. The isolate grew on SDA in antifungal sensitivity test with sirih merah and patah tulang extracts and fluconazole. Based on the results of the study, it is concluded that Microsporum canis can be isolated from cats suffering from dermatophytes and the isolates are resistant against fluconazole. Sirih merah extract and patah tulang extract do not have the antifungal sensitivity against Microsporum canis.

Kata Kunci : Microsporum canis, ekstrak sirih merah, ekstrak patah tulang, fluconazole