Laporkan Masalah

GAMBARAN ANGKA KEJADIAN KEHAMILAN DENGAN PENYULIT PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAPTOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RATNA WULANDARI, Dr. Widyawati, S.Kp

2018 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu: 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Tingginya AKI disebabkan oleh faktor penyebab langsung berupa perdarahan, hipertensi, infeksi, partus lama, dan abortus. Selain faktor penyebab langsung, terdapat juga faktor tidak langsung yang dikenal dengan 3 terlambat dan 4 terlalu. Kehamilan remaja dikenal sebagai kehamilan risiko tinggi. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2014 terdapat 930 persalinan remaja. Dari data tersebut jumlah persalinan remaja terbanyak berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul yaitu: 372 persalinan. Tujuan: Mengetahui angka kejadian kehamilan dengan penyulit pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Saptosari Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospective dengan subjek 77 rekam medis antenatal care pasien yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Saptosari pada rentang waktu 1 Januari-27 Desember 2016. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih tinggi, anemia, kurang energi kronik (KEK), diabetes, dan hepatitis B. Pengambilan data menggunakan checklist, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif univariabel. Hasil: Angka kejadian kehamilan pada remaja dengan penyulit di wilayah kerja Puskesmas Saptosari adalah penyulit KEK sebesar 44,16%, anemia 12,99%, dan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih sebesar 2,6%. Pada ibu hamil trimester pertama, penyulit yang paling tinggi adalah KEK (58,82%). Pada ibu hamil trimester kedua, penyulit yang paling tinggi adalah KEK (28%). Pada ibu hamil trimester ketiga, penyulit yang paling tinggi adalah KEK (48,57%). Kesimpulan: Angka kejadian kehamilan pada remaja dengan penyulit di wilayah kerja Puskesmas Saptosari adalah penyulit KEK sebesar 44,16%, anemia 12,99%, tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih sebesar 2,6%.

Background: Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high at 359 per 100,000births in 2012. The high rate of MMR is caused by direct factors such as bleeding, hypertension in pregnancy, infection, prolonged partus, and abortion. Moreover, there is also an indirect factor known as 3 late and 4 too. Adolescent pregnancies are known as high-risk pregnancies. According to the Health Agency of the Province of Yogyakarta, in 2014 there were 930 adolescent deliveries. From the data, the highest number of adolescent deliverieswas in Gunungkidul Regency: 372 deliveries. Objective: To know the incidence of adolescent pregnancy with complications in the working area of Puskesmas Saptosari, Yogyakarta. Methods: This study was a retrospective descriptive study with 77 antenatal care medical records of pregnant patients at Puskesmas Saptosari between 1 January to 27 December 2016. The observed variables in this study were high blood pressure during pregnancy, anemia, chronic energy Deficiency (CED), diabetes in pregnancy, and hepatitis B. The data were collected using checklist and analyzed using univariable descriptive analysis. Results: The incidence of adolescent pregnancy with complications in the working area of Puskesmas Saptosari are CED complications (44,16%), anemia (12,99%), and high blood pressure (2,6%). In first trimester pregnancy, the highest complications was CED (58.82%). In second trimester pregnancy, the highest complications was CED (28%). In third trimester pregnancy, the highest complications was CED (48.57%). Conclusions: The incidence of adolescent pregnancy with complications in the working area of Puskesmas Saptosari are CED complications (44,16%), anemia (12,99%), and blood pressure (2,6%).

Kata Kunci : anemia, kehamilan remaja, kurang energi kronis, penyulit kehamilan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.