Laporkan Masalah

ESTIMASI NILAI HERITABILITAS AVERAGE DAILY GAIN PRASAPIH KAMBING BOERJA DI CV. KAMBING BURJA BUMIAJI, BATU, JAWA TIMUR

APRILIANNA PZNLS, Prof. Dr. Ir. Sumadi, M.S. ; Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai heritabilitas average daily gain (ADG) prasapih pada kambing Boerja di CV. Kambing Burja Bumiaji, Batu, Jawa Timur. Materi penelitian yang digunakan adalah data recording silsilah, berat lahir, dan berat sapih dari tahun 2012 sampai 2015. Estimasi nilai heritabilitas dilakukan menggunakan metode saudara tiri sebapak dengan analisis variansi rancangan acak lengkap pola searah menggunakan data F1 sebanyak 2052 ekor keturunan dari 16 pejantan dan 698 induk, dan backcross sebanyak 1161 ekor keturunan dari 10 pejantan dan 529 induk, serta metode saudara kandung dengan analisis variansi rancangan acak lengkap pola tersarang menggunakan data F1 sebanyak 759 ekor keturunan dari 16 pejantan dan 333 induk, dan backcross sebanyak 444 ekor keturunan dari 10 pejantan dan 185 induk. ADG prasapih nyata dan terkoreksi dari keturunan F1 (n = 2052 ekor) berturut-turut adalah 123,92 g/hari, 163,38 g/hari, sedangkan keturunan backcross (n = 1161 ekor) berturut-turut adalah 131,16 g/hari, 173,23 g/hari. Hasil estimasi nilai heritabilitas ADG prasapih kambing Boerja F1 dan backcross menggunakan data saudara tiri sebapak sebesar 0,36 dan 0,17. Hasil estimasi nilai heritabilitas ADG prasapih menggunakan data saudara kandung pada kambing Boerja F1 0,23 (h2s), 0,60 (h2d), 0,41 (h2s+d), dan backcross 0,26 (h2s), 0,38 (h2d), dan 0,3 (h2s+d). Heritabilitas ADG prasapih kambing Boerja menggunakan dua metode perhitungan pada keturunan F1 tergolong tinggi, sedangkan pada keturunan backcross menggunakan nmetode saudara tiri sebapak tergolong sedang dan menggunakan metode saudara kandung tergolong tinggi.

This study was aimed to estimate the heritability of pre-weaning average daily gain (ADG) of Boerja goat offsprings in CV. Kambing Burja Bumiaji, Batu, East Java. The data of pedigrees, birth weight, and weaning weight from 2012 to 2015 were used in this study. The heritability was estimated using paternal half-sib correlation with one way analysis of variance (2052 F1 offsprings data from 16 sire and 698 dams, and 1161 backcross offsprings data from 10 sire and 529 dams) and full-sib method with nested analysis (759 F1 offsprings data from 16 sire and 333 dams, and 444 backcross offsprings data from 10 sire and 185 dams). The real and adjusted pre-weaning ADG of F1 offsprings were 123.92 g/day and 163.38 g/day, while backcross offsprings were 131,16 g/day and 173,23 g/day, respectively. The heritability estimated value of pre-weaning ADG at F1 and backcross offsprings using paternal half-sib correlation were 0.36 and 0.17, while using full-sib method were 0.23 (h2s), 0.60 (h2d), 0.41 (h2s+d) for the F1 offsprings and 0.26 (h2s), 0.38 (h2d), and 0.33 (h2s+d) for the backcross offsprings. It can be concluded that the heritability value of pre-weaning ADG of Boerja goats in F1 offsprings using halfsib and fullsib method categorized as high category , while backcross using halfsib method categorized as moderate and using fullsib method categorized as high category.

Kata Kunci : Kambing Boerja, Heritabilitas, ADG Prasapih


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.