Laporkan Masalah

Bank Sampah dan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Deskriptif Proses Pemberdayaan Bank Sampah Gebang Sawit sebagai Program CSR PT Pertamina RU VI Balongan di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu)

FAJAR SIDIQ ABDUL M, Danang Arif Darmawan, S.Sos., M.Si.

2018 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pemberdayaan Bank Sampah Gebang Sawit sebagai program CSR PT Pertamina RU VI Balongan di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Hal ini penting mengingat bank sampah dianggap menjadi solusi dari permasalahan sampah karena menekankan pada partisipasi masyarakat dengan dua prinsip utama, yaitu pelibatan masyarakat (involving) dan pemberdayaan masyarakat (empowering). Volume sampah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut menyebabkan permasalahan sampah di hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Permasalahan sampah di Indonesia disebabkan dua faktor utama, yaitu masyarakat dan pengelolaan sampah. Faktor masyarakat ditunjukkan dengan pola antroposentrisme yang bercirikan pola konsumsi yang tinggi sehingga produksi sampah terus meningkat. Faktor pengelolaan sampah ditunjukkan dengan sistem end of pipe yang bersifat membuang sampah. Bank sampah muncul sebagai solusi alternatif atas dua faktor penyebab permasalahan sampah tersebut. PT Pertamina RU VI Balongan mencoba berkontribusi dalam upaya mengatasi permasalahan sampah dengan membentuk bank sampah di tiga desa. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu sebagai salah satu kawasan pengembangan masyarakat PT Pertamina RU VI Balongan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertukaran. Teori pertukaran memiliki enam proposisi, yaitu proposisi sukses, proposisi pendorong, proposisi nilai, proposisi deprivasi-kejemuan, proposisi persetujuan-agresi, dan proposisi rasionalitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menetapkan 12 informan yang terdiri dari unsur pengurus Bank Sampah Gebang Sawit, nasabah Bank Sampah Gebang Sawit, pemerintah Desa Majakerta, masyarakat Desa Majakerta non-nasabah, dan CSR Officer PT Pertamina RU VI Balongan. Kemudian, analisis dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan, pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga tahapan dalam proses pemberdayaan Bank Sampah Gebang Sawit, yaitu tahap penyadaran, tahap peningkatan kapasitas, dan tahap pendayaan. Model pemberdayaan dalam tahap penyadaran adalah development with community dengan peran CSR PT Pertamina RU VI Balongan bersifat memfasilitasi (fasilitating). Model pemberdayaan dalam tahap peningkatan kapasitas adalah development for community dengan peran CSR PT Pertamina RU VI Balongan bersifat membantu (assisting). Model pemberdayaan dalam tahap pendayaan adalah development of community dengan peran CSR PT Pertamina RU VI Balongan bersifat mendukung (promoting).

This research is conducted to know the empowerment process of Bank Sampah Gebang Sawit as one of CSR programs of PT Pertamina RU VI Balongan. This is important because waste bank is considered to be the solution of the waste problem as it emphasizes the participation of the community with two main principles, namely involving the community and empowering the community. The volume of waste has increased from year to year. The increase causes waste problems in almost all countries in the world, including Indonesia. The problem of waste in Indonesia is caused by two main factors, namely community and waste management. Community factor is indicated by the anthropocentrism pattern that characterized by high consumption patterns. It makes the production of waste continues to increase. The waste management factor is indicated by an end-of-pipe system that characterized by "throw garbage". Waste bank emerged as an alternative solution to the two factors that cause the garbage problem. PT Pertamina RU VI Balongan tries to contribute in the effort to overcome the garbage problem by forming waste bank in three villages. This research takes place in Majakerta Village, Balongan District, Indramayu Regency, West Java as one of community development area of PT Pertamina RU VI Balongan. This research uses exchange theory. The exchange theory has six propositions, namely success proposition, stimulus proposition, value proposition, deprivasion-satiation proposition, aggression-approval proposition, and rationality proposition. This research uses qualitative-descriptive method. Data collection uses literature study technique, interview, observation, and documentation. This study specifies 12 informants that consisting of elements of the Bank Sampah Gebang Sawit managements, Bank Sampah Gebang Sawit customers, Majakerta government, Majakerta vilagers non-customer, and CSR Officer PT Pertamina RU VI Balongan. Then, the analysis uses data reduction, data presentation, and conclusion. Examination of data validity uses triangulation. The results showed that there are three stages in the empowerment process of Bank Sampah Gebang Sawit, namely the awareness stage, the capacity building stage, and the empowerment stage. Empowerment model in the awareness stage is development with community with CSR role is facilitating. Empowerment model in the capacity building stage is development for community with CSR role is assisting. Empowerment model in the empowerment stage is development of community with CSR role is promoting.

Kata Kunci : bank sampah, CSR, proses pemberdayaan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.