Laporkan Masalah

Dinamika Program One Village One Product (OVOP) di Dusun Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

SYAH SLY RA'UF, Drs. Suparjan M.Si.

2018 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Program One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk merupakan salah satu program untuk mengentaskan kemiskinan melalui kegiatan UKM dengan meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat setempat. Di Indonesia, program ini sudah berjalan di semua daerah, tak terkecuali Kabupaten Bantul. Kelompok UMKM Jamu di Dusun Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis menjadi pilot project bagi Pemerintah Kabupaten Bantul. Seharusnya program yang sudah dijalankan sejak tahun 2013 ini dapat memberikan manfaat yang riil terhadap kelompok Jamu di Kiringan. Nyatanya, sejauh ini program OVOP di daerah tersebut belum mampu memberikan dampak yang bermanfaat bagi kelompok masyarakat sekitar, justru angka pengangguran pada usia kerja masih tinggi dan kesejahteraan kelompok masyarakat belum meningkat. Lantas hal ini menyebabkan program OVOP di daerah tersebut belum berjalan maksimal. Tujuan penelitian ini adalah mampu mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan program OVOP di Kabupaten Bantul khususnya di Dusun Kiringan dan apa saja hasil yang telah tercapai pada program tersebut. Pada penelitian ini teori yang digunakan adalah teori kebijakan, teori implementasi model alur dan teori evaluasi. Guna merangkai hasil penelitian, konsep One Village One Product juga dipakai untuk mengetahui apa saja faktor penyebab kegagalan dalam pelaksanaan OVOP di Dusun Kiringan. Metode penelitian yang digunakan yakni adalah penelitian kualitatif deskriptif. Unit analisis dari penelitian ini ialah anggota kelompok UMKM jamu yang ada di Dusun Kiringan dengan penentuan informan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program OVOP di Dusun Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul ini belum berjalan maksimal. Hal ini ditunjukan oleh kegagalan pada proses perencanaan program, implementasi program dan hasil pada program OVOP. Faktor-faktor tersebut diantaranya belum adanya peraturan yang belum jelas mengenai pembagian kerja pada ranah Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang berakibat pada multi interpretasi antar SKPD, ego sectoral pada setiap SKPD. Sehingga pada proses pelaksanaannya belum berjalan dengan baik. Tidak hanya itu faktor dari kelompok masyarakat itu sendiri juga mempengaruhi belum maksimalnya capaian program OVOP ini seperti masih banyaknya angka pengangguran yang mencapai 3111 orang, pendapatan kelompok masyarakat yang belum meningkat dan terjadinya konflik antar masyarakat setelah adanya program OVOP tersebut.

One Village One Product (OVOP) program is one of the programs to alleviate poverty through UKM activities with increasing local income level. In Indonesia, this program has been running in all regions, including Bantul regency. The group of UMKM Jamu in Dusun Kiringan, Canden Village, Jetis Sub-district becomes the pilot project for Bantul District Government. The program should have run since 2013 can provide real benefits to the group Jamu in Kiringan. In fact, so far the OVOP program in the area has not been able to provide beneficial impacts for the surrounding community, the unemployment rate at the working age is still high and the welfare of the community group has not increased. So this causes the OVOP program in the area has not run optimally. The purpose of this study is able to know the extent to which the process of OVOP program implementation in Bantul, especially in Dusun Kiringan and what are the results that have been achieved in the program. In this research the theory used is the theory of policy, the theory of flow model implementation and evaluation theory. In order to assemble the research results, One Village One Product concept is also used to find out what are the factors causing failure in the implementation of OVOP in Dusun Kiringan. The research method used is descriptive qualitative research. The unit of analysis of this study is a member of the herbal UMKM group that exist in Dusun Kiringan with the determination of informants using purposive sampling method. Data collection is done through observation, in-depth interview and documentation. The results of this study indicate that the OVOP program in Dusun Kiringan, Canden Village, Jetis Subdistrict, Bantul Regency has not run optimally. This is demonstrated by the failure of the program planning process, the implementation of the program and the results in the OVOP program. These factors include the lack of unclear rules regarding the division of labor in the sphere of Bantul District Government which has a turn to multi interpretation between SKPD, sectoral ego in each SKPD. So that in the implementation process has not run well. Not only that factor of community group itself also influence not yet maximal achievement of OVOP program like still many number of unemployment reach 3111 peoples, income of society not yet increase and conflict between society after existence of program OVOP.

Kata Kunci : One Village One Product, UMKM, Kebijakan.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.