Laporkan Masalah

Stabilitas Hasil Lima Varietas Melon (Cucumis melo L.) yang Dibudidayakan di Tiga Ketinggian Tempat

MUHAMMAD IQBAL, Erlina Ambarwati, S.P., M.P.;Dr. Ir. Suyadi Mitrowihardjo, M.Sc.;Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P.

2018 | Skripsi | S1 PEMULIAAN TANAMAN

Penelitian dilakukan untuk mengetahui stabilitas hasil lima varietas melon yang diuji di tiga ketinggian tempat dan untuk mendapatkan varietas harapan melon yang hasil dan stabilitasnya unggul di berbagai ketinggian tempat tanam. Penelitian yang menguji lima varietas melon, yaitu Golden Aroma dan Ladika (varietas pembanding), King Melon, Bravo, dan M19 (varietas harapan) di tiga ketinggian tempat, yaitu Jombang (dataran rendah 52 m dpl), Jiput (dataran sedang 460 m dpl), dan Bojong (dataran tinggi 776 m dpl) menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan empat ulangan (blok). Penelitian ini dilakukan selama musim hujan di bulan Oktober 2016-Januari 2017 (di Jombang), November 2016-Februari 2017 (di Jiput), dan Maret 2017-Juni 2017 (di Bojong). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas yang memiliki daya hasil per hektar dan ketahanan genotipe terhadap lingkungan melebihi rerata umumnya adalah varietas harapan King Melon dan Bravo, meski hasil keduanya tidak stabil di tiga ketinggian tempat. Rerata daya hasil per hektar untuk King Melon (19,33 ton/ha) dan Bravo (18,21 ton/ha) dan ketahanan genotipe terhadap lingkungan untuk King Melon (65,42%) dan Bravo (56,25%) lebih unggul dari varietas pembanding Golden Aroma dan Ladika serta mampu berkompetisi dengan hasil melon tingkat nasional tahun 2013 (17,71 ton/ha) dan tahun 2014 (18,37 ton/ha).

The study was conducted to determine the yield stabilities of five melon varieties tested at three altitude areas and to obtain a variety of melon whose yield and stability exceed at three altitude areas. The study examined five melon varieties, namely Golden Aroma, Ladika, King Melon, Bravo, and M19 at three altitudes, namely Jombang (lowland 52 m dpl), Jiput (mediumland 460 m dpl), and Bojong (highland 776 m dpl) using a complete randomized block design (RAKL) with four replicates (blocks). The study was conducted during the rainy season in October 2016-January 2017 (in Jombang), November 2016-February 2017 (in Jiput), and March 2017-June 2017 (in Bojong). The results showed that the varieties that had yield per hectare and genotype resistance to the environment exceeded the general average were the varieties of King Melon and Bravo, although both of them were unstable at three altitude areas. Average yield per hectare for King Melon (19.33 ton/ha) and Bravo (18.21 ton/ha) and genotype resistance to the environment for King Melon (65.42%) and Bravo (56.25%) were superior to the commercial varieties of Golden Aroma and Ladika and able to compete with national melon yields in 2013 (17.71 ton/ha) and 2014 (18.37 ton/ha).

Kata Kunci : varietas melon, daya hasil, ketahanan, stabilitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.