Laporkan Masalah

INTERAKSI MASYARAKAT DENGAN KAWASAN DAN KONFLIK DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU

DEVLIN HAZRIAN SALEH, Dr. Much Taufik Tri Hermawan, S. Hut, M. Si.

2018 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia dalam menopang aktivitas biologisnya setiap saat, termasuk masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional. Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki potensi 30 mata air yang tersebar di empat wilayah kelola Resort. Kawasan Resort Wekas adalah resort dengan jumlah desa paling banyak. Namun potensi air total dari mata air di Resort Wekas hanya 1,183 lt/detik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi masyarakat dengan kawasan dalam pemanfaatan sumberdaya air dan mengidentifikasi konflik dalam pemanfaatan sumberdaya air di Taman Nasional Gunung Merbabu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Snowball Sampling dengan memilih informan kunci yang kemudian informan tersebut akan menunjuk orang lain yang dirasa mampu memahami objek yang diteliti. Penentuan informan diawali dengan pengambilan data terhadap orang-orang yang diyakini mengetahui dan kaya informasi atas persoalan yang diteliti. Pengambilan data dapat dicukupkan bila data telah jenuh. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola interaksi yang terbentuk antara masyarakat dengan kawasan Taman Nasional berupa pola asosiatif melalui proses akomodasi, terdapat hubungan timbal balik yang saling menyesuaikan satu sama lain. Sedangkan konflik masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya air di Resort Wekas tidak terjadi secara vertikal tetapi terjadi secara horizontal antar masyarakat akibat adanya perbedaan kekuasaan dan kelangkaan sumberdaya air. Desa yang seringkali mengalami konflik yaitu Desa Tejosari, Desa Jogonayan, Kenalan dan Wulunggunung. Desa yang jarang mengalami konflik yaitu Desa Genikan, Kaponan dan Ketundan. Sedangkan desa yang tidak pernah mengalami konflik yaitu Desa Gondangsari, Jambewangi, Muneng Warangan, Banyusidi, Surodadi, Petung dan Daleman Kidul.

Water is one of the main needs for humans to support their biological activities at all times, including the communities surrounding the National Park area. Mount Merbabu National Park has a potential of 30 springs scattered in four resort areas. Wekas Resort area is a resort with the most number of villages. But the total water potential of the springs at Wekas Resort is only 1,183 lt / sec. Therefore, this study aims to determine the interaction of the community with the area in the utilization of water resources and identify potential conflicts in the utilization of water resources in Mount Merbabu National Park. This research is a qualitative descriptive research with research approach through observation, interview, and documentation. The sampling technique used is the Snowball Sampling technique by selecting a key informant which then the informant will refer others who are perceived to be able to understand the object under study. The selection of informants begins with taking data on people who are trusted to know and rich in information on the issues studied. Data retrieval can be accomplished when data is saturated. The analytical method used is descriptive qualitative by going through data reduction steps, data presentation, and conclusion. The results showed that the pattern of interaction that formed between the community and the National Park area in the form of associative pattern through the process of accommodation, there are reciprocal relationships that mutually adjust to each other. While community conflicts in the utilization of water resources in Wekas Resort does not occur vertically but occurs horizontally between communities due to differences in power and scarcity of water resources. Villages that often experience conflict that is Tejosari Village, Jogonayan Village, Kenalan and Wulunggunung. Villages that rarely experience conflict are Genikan Village, Kaponan and Ketundan. While the village that has never experienced a conflict that is Gondangsari Village, Jambewangi, Muneng Warangan, Banyusidi, Surodadi, Petung and Daleman Kidul.

Kata Kunci : Sumberdaya Air, Masyarakat, Taman Nasional, Pola Interaksi, Konflik;;Water Resource, Society, National Park, Interaction Pattern, Conflict


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.