Laporkan Masalah

KERAGAAN EMPAT KULTIVAR KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) HASIL ENKAPSULASI BENIH YANG DIPERKAYA DENGAN MIKORIZA

DINDA TRIA HANDAYANI, Dr. Ir. Taryono, M.Sc.

2018 | Skripsi | S1 PEMULIAAN TANAMAN

Tanaman kacang hijau merupakan tanaman keluarga kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Luasan lahan yang semakin sempit membuat penggunaan lahan pertanian bergeser ke lahan marjinal salah satunya yaitu lahan pasir. Unsur hara dan air pada lahan pasir sulit tersedia bagi tanaman yang mengakibatkan tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran mikoriza pada masa pembibitan, pertumbuhan, dan perkembangan kacang hijau serta merekomendasikan cara enkapsulasi yang tepat untuk pemberian mikoriza pada benih kacang hijau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2017 di Rumah Vegetalika, Ruang Mallika dan Ruang Mendel Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama merupakan Enkapsulasi (E) yang terdiri dari Kontrol (E1), tanpa enkapsulasi (E2), enkapsulasi kaolinite (E3), dan enkapsulasi montmorillonite (E4) sedangkan faktor kedua yaitu kultivar (K) yang terdiri dari Kenari (K1), Kutilang (K2), Murai (K3), dan Sriti (K4) sehingga diperoleh 16 kombinasi dengan jumlah ulangan 4. Variabel yang diamati meliputi mutu benih, infeksi mikoriza, sifat komponen bibit, pertumbuhan tanaman, dan komponen hasil. Keseluruhan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Analisis Varian sesuai Rancangan Acak Lengkap. Apabila terjadi interaksi antara kultivar dan enkapsulasi, pembandingan dilakukan terhadap kombinasi perlakuannya, sedangkan apabila interaksinya tidak nyata, tetapi faktornya nyata, maka pembandingan dilakukan terhadap aras dari faktor tersebut. Pembandingan dilakukan dengan Scott-Knott pada taraf kepercayaan 95% sehingga dapat diketahui kultivar dan cara enkapsulasi yang paling tepat. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa enkapsulasi montmorillonite pada kultivar Murai dan Sriti mudah terinfeksi mikoriza saat berumur 5 hst sehingga mempengaruhi kemampuan tumbuh, berkembang, dan menghasilkan biji baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Interaksi antara faktor enkapsulasi dan kultivar ditemukan pada hasil indeks vigor, indeks vigor hipotetik, bobot segar bibit, tinggi tanaman 60 hst, tinggi tanaman panen, jumlah daun panen, dan waktu berbunga.

Green bean crop is a family crop of beans are widely cultivated in Indonesia after soybeans and peanuts. The increasingly narrow land area makes the use of agricultural land to shift to marginal land one of them is the sand land. Nutrients and water elements in the sand are difficult to provide for crops that result in inadequate growth and development of plants. This study aims to describe the role of mycorrhizae in the nursery, growth, and development of green beans and recommend proper encapsulation for mycorrhizal administration in green bean seeds. The research was conducted on June-October 2017 at Vegetalika House, Mallika Room and Mendel Room of Plant Breeding Laboratory, Department of Agricultural Cultivation, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University, Yogyakarta. The experimental design used was Completely Randomized Design (RAL) with 2 factors. The first factor is Encapsulation (E) consisting of control (E1), without encapsulation (E2), kaolinite encapsulation (E3), and montmorillonite encapsulation (E4) while the second factor is cultivar (K) Kenari (K1), Kutilang (K2), Murai (K3), and Sriti (K4) to obtain 16 combinations with the number of replicates. 4. Variables observed include seed quality, mycorrhizal infection, seed component properties, plant growth, and yield components. The overall data obtained is then analyzed using Variant Analysis in Complete Random Design. If there is an interaction between cultivars and encapsulation, the comparison is made to the combination of treatments, whereas if the interaction is not real, but the factor is real, then the comparison is made to the level of the factor. Comparison is done with Scott-Knott at 95% confidence level so that can be known cultivars and the most appropriate way encapsulation. The results of the study provide information that the montmorillonite encapsulation on the Murai and Sriti cultivars is easily infected with mycorrhiza when 5 days after planting, which affects the ability to grow, develop, and produce seeds in terms of both quality and quantity. The interaction between encapsulation and cultivar factors was found in the results of vigor index, hypothetical vigor index, fresh seed weight, plant height (60 days after planting), harvest height, number of harvest leaves, and flowering time.

Kata Kunci : kultivar kacang hijau, enkapsulasi benih, media pasir/green bean cultivars, seed encapsulation, sand media


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.