Laporkan Masalah

Geologi, karakteristik mineralogi, sifat fisik, dan genesis lempung pada bahan baku industri batubata di Desa Kemloko, Tlogowungu dan sekitarnya, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah

MUHAMMAD SYAHREZA FATHONI, Dr. Ir. I Wayan Warmada

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Mineral lempung adalah mineral filosilikat yang terdiri dari beberapa kelompok mineral lempung. Kumpulan mineral lempung tunggal atau beberapa mineral-mineral lempung disebut lempung, yang merupakan bahan baku utama pada pembuatan industri batuba. Desa Kemloko, Tlogowungu dan sekitarnya, Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah penghasil industri kerajinan batubata. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian, karakteristik mineralogi dan sifat fisik, serta genesis terbentuknya lempung pada bahan baku pembuatan batubata di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis petrografi, analisis XRD, analisis SEM-EDX, analisis daya kembang, analisis plastisitas, serta pemetaan geologi daerah penelitian. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 2, yaitu satuan perbukitan tinggi berlereng landai dan satuan perbukitan denudasional berlereng datar. Dengan litologi penyusun daerah penelitian terdiri dari 2 satuan, yaitu satuan breksi andesit dan satuan breksi andesit sisipan batupasir tufan. Karakteristik mineralogi lempung pada bahan baku pembuatan industri batubata tersusun atas plagioklas (albit-oligoklas), klinopiroksen (augit), hornblenda, mineral lempung, mineral opak, dan gelas vulkanik. Lempung pada bahan baku pembuatan industri batubata daerah penelitian didominasi mineral lempung dehydrated halloysite ±52% dan montmorillonite ±28%, dengan sifat fisik daya kembang rendah (6,67%) dan memiliki kondisi plastisitas medium plasticity. Lempung yang digunakan sebagai bahan baku industri batubata terbentuk akibat proses pelapukan pada zona pelapukan dan pembentukan tanah, dengan batuan asal dari lempung pada bahan baku pembuatan industri batubata daerah penelitian diinterpretasikan berupa breksi andesit.

Clay mineral is a phyllosilicate mineral consisting of several clay mineral groups. Aggregate of single clay mineral or some clay minerals is called clay, which is the main raw material in the manufacture of brick industry. Kemloko, Tlogowungu Village and surrounding areas, Temanggung Regency is one of the areas producing brick craft industry. The research was conducted to identify the geological conditions of research area, mineralogical characteristics, physical properties, and the genesis of clay formation as raw materials of brick industry manufacture in research area. The method used in this research is petrographic, X-Ray Diffraction, Scanning Electron Micrograph-Energy Dispersive X-ray, swelling analysis, plasticity analysis, and geological mapping of research area. The geomorphology of the research area is divided into 2, which are the high hills with sloping slope unit and high hills with gentle slope unit. Lithology of the study area consists of 2 units, namely the andesite breccia unit and the andesite breccia unit with tufan sandstone insertion. Mineralogy characteristic of clay used as raw materials of brick industry manufacture is composed of plagioclase (albite-oligoclase), clinopyroxene (augite), hornblende, clay mineral, opaque mineral, and volcanic glass. Clays used as raw materials of brick industry manufacture are dominated by dehydrated halloysite clay minerals ± 52% and montmorillonite ± 28%, with low swelling physical properties (6,67%) and medium plasticity. Clays used as raw materials of brick industry are formed by weathering process in weathering and soil formation zone, with rock origin of clay in research area is interpreted in the form of andesite breccia.

Kata Kunci : Lempung, Mineral Lempung, XRD, SEM-EDX, Pelapukan, Breksi andesit


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.