Laporkan Masalah

DEATH AND THE PURSUIT OF THE IDEAL SELF: AN ANALYSIS OF THE MANIFESTATION OF DEATH DRIVE IN HAMILTON: AN AMERICAN MUSICAL

FILIPUS GILANG W, Achmad Munjid, Ph.D.

2018 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Penelitian ini membahas tentang peran kematian dan manifestasi pemicu-pemicu kematian dari karakter Hamilton dalam karya "Hamilton: The American Musical". Penelitian dijalankan dalam batasan teori psikoanalisis Lacan dan didukung oleh analisis kematian Boaz Hagin. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap peran kematian dalam cerita dan motivasi di balik kematian tokoh utama, terutama yang berkaitan dengan tema ambisi dan warisan yang mendasari cerita tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Hamilton: An American Musical karya Lin Manuel-Miranda dalam bentuk dialog yang berisi struktur plot, karakter dan penokohan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan model Hagin tentang kematian dalam sebuah alur cerita dan psikoanalisis Lacan, dengan penekanan pada agresivitas, agresi, dan killability Hamilton. Analisis ini didukung oleh data eksternal yang berupa biografi Ron Chernow tentang Alexander Hamilton, yang merupakan asal inspirasi dari karya yang diteliti. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kematian tidak hanya berfungsi sebagai penggerak yang mendorong Hamilton ke depan, tapi juga sebagai katalisator untuk keterasingannya. Pilihan Hamilton untuk melepaskan tembakannya dalam duel melawan Aaron Burr adalah upayanya mempertahankan warisan yang berupa citra dirinya yang ideal, dan akhirnya melepaskan dirinya dari keterasingan diri. Pemicu-pemicu kematian Hamilton yang dimanifestasikan dalam agresivitas dan agresi keluarnya membuktikan bahwa kematian Hamilton bermakna dalam kaitannya dengan masa lalu dan bahwa dia memang "killable".

This research discusses the roles of death and the manifestation of death drive of the titular character in Hamilton: An American Musical. The research is conducted within the framework of Lacanian psychoanalysis and supported by Boaz Hagin's death analysis. It aims to uncover the significance of death events in the story and consequently the motivation behind the main character's death, particularly in relation to the underlying theme of ambition and legacy of the story. The data used in this research is taken from Lin Manuel-Miranda's award-winning Hamilton: An American Musical, in the form of dialogues containing plot structure, characters and characterizations. The data are then analysed with Hagin's model on death in a storyline and Lacanian psychoanalysis, with emphasis on Hamilton's aggressivity, outward aggression, and ultimately his killability. The analysis is further supported by external data such as Ron Chernow's biography of Alexander Hamilton, of which the show gained its inspiration from. The result of the research concluded that death not only serves as a drive that propels him forward, but also as a catalyst for his alienation. Hamilton's choice to throw away his shot in the duel against Aaron Burr is his attempt to preserve his legacy, his sense of ideal self, and ultimately escape from self-alienation. Hamilton's death drive which manifested in his aggressivity and outward aggression proves that his death is meaningful in relation to the past and that he is indeed "killable'.

Kata Kunci : Lacanian psychoanalysis, death drive, death and dying, character development, musical theatre, psikoanalisis Lacan, pemicu-pemicu kematian, kematian dan keadaan sekarat, perkembangan karakter, teater musikal


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.