Laporkan Masalah

DAMPAK KEKERASAN DALAM PACARAN BAGI REMAJA PEREMPUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DWI AYU PRATIWI , Prof. Dr. Partini, SU

2018 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Fenomena kekerasan terhadap perempuan sudah terjadi sejak dahulu sampai sekarang, menjadi isu yang menonjol di masyarakat. Tindak kekerasan tidak terikat pada jenis kelamin, dapat terjadi pada kuam laki-laki pula, namun ketimpangan gender yang mengakar pada masyarakat menyebabkan perempuan ditempatkan pada posisi yang rentan sebagai obyek kekerasan. Di Indonesia sudah banyak dilakukan penelitian terkait kekerasan terhadap perempuan. Salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan adalah kekerasan dalam pacaran. Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain: (1) Apa saja bentuk kekerasan yang diterima selama berpacaran? (2) Apa saja dampak kekerasan dalam pacaran? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja bentuk kekerasan dalam pacaran dan apa saja dampak dari kekerasan dalam pacaran bagi remaja perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan melibatkan 8 informan. Peneliti menggunakan teknik “snow ball” atau bola salju dengan menghubungi mantan klien pada saat konseling dulu untuk dijadikan sebagai informan penelitian, lalu informan pertama berangkai ke informan-informan lainnya. Sehingga didapatkan 8 informan yang masing-masing terdiri dari berbagai kabupaten atau kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori gender. Bagaimana gender yang berlaku di masyarakat, kekerasan terhadap perempuan dan perempuan dalam ranah gender. Bagaimana gender berevolusi di masyarakat sehingga memunculkan ketimpangan-ketimpangan gender yang kemudian menempatkan perempuan pada posisi yang tertindas oleh laki-laki. Ketimpangan-ketimpangan tersebut akhirnya menyebabkan kekerasan terhadap perempuan yang akhirnya muncul studi tentang perempuan dalam ranah gender, bagaimana perempuan dilihat dari sisi gender yang berlaku di masyarakat. Bentuk kekerasan dalam pacaran yang sering dialami oleh remaja perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kekerasan psikis/verbal, kekerasan fisik, kekerasan ekonomi, kekerasan seksual dan kekerasan sosial. Beberapa remaja perempuan mengaku mengalami kekerasan lebih dari satu bentuk kekerasan. Masing-masing diantaranya mengalami kekerasan psikis/verbal kemudian mengalami kekerasan yang lainnya. Dampak dari kekerasan dalam pacaran diantaranya yaitu hilangnya jati diri dan privasi, hilangnya kepercayaan terhadap orang lain, dan trauma yang mendalam. Remaja korban kekerasan dalam pacaran mengaku tidak mudah melupakan apa yang pernah dialaminya semasa mengalami kekerasan. Dampak kekerasan berangsur dalam waktu yang lama. Secara garis besar, tidak sedikit remaja perempuan yang mendapatkan kekerasan pada saat menjalani hubungan pacaran.

Violence phenomenon toward women has been happening since a long time ago even until now, and it is a contrast issue among our society. Violation is not only related to gender, it can occur to women or men. However, gender discrimination which has been rooted for so long in our society has caused women to be vulnerable to be violence object. In Indonesia, various researches regarding violation to women are often conducted. One of the common harassment to women occurs when they are being involved in a romantic relationship (dating) to men. As for the objectives of this research are to obtain the answer to these questions; (1) what are forms of violation can be occurred during the term of dating? (2) What are the influences of violation during the date? These researches had been conducted to reveal the possible kinds of violation occurred to adolescent women during their relationship with men and also its impact on adolescent women, especially in Yogyakarta. The researches had been conducted to all regencies and or towns in Daerah Istimewa Yogyakarta by performing descriptive quantitative approach that involved 8 (eight) informants. Back then, the researcher was using the "snowball" technique in order to investigate the ex-clients as the informant while counseling session, then this had continued to the other informants so that the researcher obtained 8 (eight) informants which are each of them represented all regencies in Yogyakarta. Theory of gender was used during the research. How gender implemented in society, violence toward women in the scope of gender, how gender evolved among the society so that it has caused gender imbalance which later will have been causing subordination toward women by men. Those imbalance have eventually triggered violence toward women, so that finally it raised study regarding women in a scope of gender, how women determined by gender rules used in society. Psychological, verbal, social violence and even sexual harassment to adolescents women are the most common kinds of violation occurred in their romantic affairs. Some of them confessed that they have experienced more than one kind of violence which each of them experienced psychologically/verbal at first and then end up suffering by other kinds of violence. An intensive dating violence may cause the loss of privacy and flaw of personal characteristic; lessen of trust to the others, and a deeply traumatic effect. Adolescents of violence victim in romantic affair said that it is not easy to erase the horrible memories of long period violence. Commonly, many of women adolescent have experienced violence during their romantic affair.

Kata Kunci : perempuan, ketimpangan gender, kekerasan,Women, gender discrimination, violence


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.