Laporkan Masalah

PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill.) DI LAHAN BEKAS PADI SAWAH TANPA DAN DENGAN PEMUPUKAN

HANANUN ABIDAH LAILANI RAHMADI, Prof. Dr. Didik Indradewa, Dip.Agr. St; Erlina Ambarwati, S.P., M.P

2018 | Skripsi | S1 AGRONOMI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan kedelai (Glycine max (L.) Merill) yang ditanam di area lahan bekas penanaman padi serta untuk mendapatkan kultivar dengan produktivitas tinggi di area lahan bekas penanaman padi tanpa pemberian pupuk tambahan. Terdapat empat kultivar yang diujicobakan dalam penelitian ini yaitu kultivar 'Sinabung', 'Anjasmara', 'Wilis', dan 'Burangrang'. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pupuk dan tidak. Pemberian pupuk sesuai rekomendasi kebutuhan kedelai yaitu urea 50kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 75kg/ha. Penelitian telah dilaksanakan di sawah warga Cokro Onteng, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta pada bulan Oktober 2015-Februari 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok sebagai ulangan. Kultivar kedelai yang digunakan adalah 'Sinabung' (K1), 'Anjasmara' (K2), 'Wilis' (K3), 'Burangrang' (K4), sedangkan perlakuan pemupukan meliputi tanpa pemupukan (P1) dan pupuk sesuai rekomendasi (P2). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan taraf kesalahan 5%, apabila hasil anova menunjukkan bahwa perlakuan menunjukkan pengaruh signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian dan analisis pertumbuhan tanaman dapat diketahui bahwa pemupukan pada kedelai mempengaruhi panjang akar, bobot kering akar, bobot kering biji, jumlah polong, jumlah biji, berat 100 biji, hasil produksi dan produktivitas tanaman kedelai pada semua kultivar kedelai yang diuji. Perlakuan pemberian pupuk cenderung menunjukkan produktivitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas tanpa dipupuk. Kultivar kedelai yang memiliki hasil tetap tinggi meskipun tidak dipupuk pada lahan bekas padi adalah kultivar 'Wilis' sebesar 1,76 ton/ha. Kultivar 'Wilis' tanpa pemupukan memiliki nilai yang tidak berbeda nyata terhadap kultivar 'Wilis" dengan pemupukan yaitu sebesar 2,11 ton/ha. Kata kunci: kedelai, pemupukan, pertumbuhan, hasil INTISARI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan kedelai (Glycine max (L.) Merill) yang ditanam di area lahan bekas penanaman padi serta untuk mendapatkan kultivar dengan produktivitas tinggi di area lahan bekas penanaman padi tanpa pemberian pupuk tambahan. Terdapat empat kultivar yang diujicobakan dalam penelitian ini yaitu kultivar 'Sinabung', 'Anjasmara', 'Wilis', dan 'Burangrang'. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pupuk dan tidak. Pemberian pupuk sesuai rekomendasi kebutuhan kedelai yaitu urea 50kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 75kg/ha. Penelitian telah dilaksanakan di sawah warga Cokro Onteng, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta pada bulan Oktober 2015-Februari 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok sebagai ulangan. Kultivar kedelai yang digunakan adalah 'Sinabung' (K1), 'Anjasmara' (K2), 'Wilis' (K3), 'Burangrang' (K4), sedangkan perlakuan pemupukan meliputi tanpa pemupukan (P1) dan pupuk sesuai rekomendasi (P2). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan ����¯�¿�½������± = 5%, apabila hasil anova menunjukkan bahwa perlakuan menunjukkan pengaruh signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian dan analisis pertumbuhan tanaman dapat diketahui bahwa pemupukan pada kedelai mempengaruhi panjang akar, bobot kering akar, bobot kering biji, jumlah polong, jumlah biji, berat 100 biji, hasil produksi dan produktivitas tanaman kedelai pada semua kultivar kedelai yang diuji. Perlakuan pemberian pupuk cenderung menunjukkan produktivitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas tanpa dipupuk. Kultivar kedelai yang memiliki hasil tetap tinggi meskipun tidak dipupuk pada lahan bekas padi adalah kultivar 'Wilis' sebesar 1,76 ton/ha. Kultivar 'Wilis' tanpa pemupukan memiliki nilai yang tidak berbeda nyata terhadap kultivar 'Wilis" dengan pemupukan yaitu sebesar 2,11 ton/ha. Kata kunci: kedelai, pemupukan, pertumbuhan, hasil

The experiment was to study the effect of fertilizer on soybean growth (Glycine max (L.) Merill) planted in former rice plantation areas and to obtain high productivity cultivars in former rice planting areas without additional fertilizer. There are four cultivars that are tested in this research are cultivars 'Sinabung', 'Anjasmara', 'Wilis', and 'Burangrang'. The treatment given is the provision of fertilizer and not. Provision of fertilizer according to recommendation of soybean requirement is urea 50kg / ha, SP-36 100 kg / ha, and KCl 75kg / ha. The research was carried out in the rice fields of Cokro Onteng, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta residents in October 2015-February 2016. The study used a Completely Randomized Block Design (RAKL) with three blocks as replication. The soybean cultivars used were 'Sinabung' (K1), 'Anjasmara' (K2), 'Wilis' (K3), 'Burangrang' (K4), while the fertilizer treatment included without fertilization (P1) and fertilizer as recommended (P2). The data obtained were analyzed using variance analysis (ANOVA) with taraf kesalahan 5%, if the anova result showed that the treatment showed significant effect followed by Duncan's advanced test. The results of the research and analysis of plant growth can be known that the soybean fertilizer affect root length, root dry weight, dry weight of seed, number of pod, number of seeds, weight 100 seeds, yield and productivity of soybean crop on all tested soybean cultivars. Treatment of fertilizer tends to show a relatively higher productivity compared to unproduced productivity. Soybean cultivars that have remained high despite not being fertilized on rice fields are the 'Wilis' cultivars of 1.76 tonnes / ha. The 'Wilis' cultivar without fertilization has no significant difference to the 'Wilis' cultivar with the fertilization of 2.11 ton / ha. Keywords: soybean, fertilizer, growth, yield

Kata Kunci : kedelai, pemupukan, pertumbuhan, hasil


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.