Laporkan Masalah

ATRIBUT MUTU DAN TINGKAT KEPENTINGAN DALAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN DESA WISATA STUDI KASUS DESA WISATA GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN YOGYAKARTA

RIZQI PRASETIAWAN, Popi Irawan, S.S., M.Sc.

2018 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Dalam rangka menghadapi permintaan wisatawan yang terus berkembang dan tingkat persaingan yang semakin kompetitif maka diperlukan daya saing yang tinggi bagi desa wisata. Perencanaan menjadi kata kunci dalam usaha pengembangan tersebut. Salah satu tahapan penting dalam perencanaan adalah mengidentifikasi atribut mutu desa wisata dan tingkat kepentingan berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi wisatawan. Atribut mutu digunakan sebagai pedoman agar strategi pengembangan dapat berjalan efektif dan efisien. Penelitian menggunakan studi kasus di desa wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kano. Hasil dari penelitian ini antara lain didapatkan 25 atribut mutu desa wisata yang merupakan kebutuhan dan ekspektasi wisatawan saat berkunjung ke desa wisata GAP Nglanggeran. Atribut mutu tersebut terdiri dari; 5 buah kategori attractive, 10 buah kategori must-be, 6 buah kategori one-dimensional, dan 4 buah kategori indifferent. Atribut yang memiliki pengaruh terbesar pada kategori must-be adalah pengelola desa wisata menanggapi komplain dengan ramah. Untuk kategori one-dimensional yaitu desa wisata memiliki lingkungan yang bersih. Pada kategori attractive yaitu desa wisata memiliki keunikan. Sedangkan untuk kategori indifferent yaitu operator desa wisata mendampingi wisatawan selama kegiatan.

Adequate competitiveness in tourism village is crucial in the face of growing tourism demands and competition among various kind of tourism providers. A paramount element of developing competitiveness landscape among tourism village is planning. One of the cardinal element from planning process is identification of quality attribute in tourism village based on tourist needs and expectations. These result in set of data that will contribute towards more effective and efficient developments of tourism village. This research studied the planning process in development of Gunung Api Purba Nglanggeran tourism village. The method used in this study was Kano methods. The result of this study was identification of 25 attributes in Nglanggeran tourism village quality which reflected tourist needs and expectations in time of their visit in the village. The quality attributes consisted of 5 attractive categories, 10 must-be categories, 1 one-dimensional categories and 4 indifferent categories. The most significant attribute from attractive categories was uniqueness of tourism site, from must-be categories was the hospitality from tourism village operators in response of complains, from one-dimensional categories was cleanliness of site and from indifferent categories was presence of tourism village provider to accompany tourist activities.

Kata Kunci : atribut mutu, Model Kano, pengembangan, desa wisata, Nglanggeran


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.