Laporkan Masalah

Gambaran Penggunaan Pengobatan Alternatif-Komplementer pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Kota Yogyakarta

RIZKA PATRIA SARI, Dr. Heny Suseani Pangastuti, Skp.,M.Kes; Anita Kustanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep; Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD-KGer,FINASIM

2018 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan umum yang terus meningkat setiap tahunnya. Pengobatan jangka panjang dirasa tidak dapat mengobati penyakit dan menyebabkan efek samping sehingga mendorong penderita DM untuk mencari pengobatan lain dengan menggunakan pengobatan alternatif-komplementer. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran penggunaan pengobatan alternatif-komplementer pada penderita diabetes mellitus di RSUD Kota Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta. Jumlah sampel adalah 120 penderita diabetes mellitus. Pengambilan data menggunakan kuisioner. Hasil: Prevalensi penggunaan pengobatan alternatif-komplementer pada penderita diabetes mellitus di RSUD Kota Yogyakarta adalah 59,2%. Jenis Terapi CAM yang digunakan adalah terapi biologis (68,8%), terapi olah fikir (8,8%), manipulasi anggota tubuh (12,9%), alternatif sistem pengobatan (8,8%), dan terapi energi (1,1%). Tujuan penggunaan CAM paling banyak adalah untuk mengobati penyakit (57,1%). Sumber informasi paling banyak berasal dari teman (52,9%) dan media massa (16,8%). Penggunaan CAM dilakukan sebagai pelengkap bersamaan dengan pengobatan medis, olahraga, dan diet (52,1%). Mayoritas responden tidak memberitahu tenaga kesehatan tentang pengobatan alternatif-komplementer yang dilakukan (67,6%). Kesimpulan: Penggunaan pengobatan alternatif komplementer pada penderita diabetes mellitus di RSUD Kota Yogyakarta cukup tinggi terutama pada terapi biologis. Tumbuhan yang paling sering digunakan adalah kelor. Namun sayangnya mayoritas responden tidak mengungkapkan penggunaan pengobatan alternatifkomplementer yang dilakukan kepada tenaga kesehatannya.

Background: Diabetes mellitus (DM) is a growing public health problem every year. Long-term treatment is deemed incapable of treating illness and causing adverse effects that encourage DM patients to seek other treatments using alternative-complementary medicine. Objective: The purpose of this study was to explore complementary and alternative medicine used by patients with diabetes mellitus (DM) in RSUD Yogyakarta. Methods: This is a quantitative research with cross-sectional approach. Data was collected at RSUD Yogyakarta. The amount of the sample was 120. Questionnaire was used as the data collection technique. Results: The prevalence of complementary and alternative medicine usage in people with diabetes mellitus in RSUD Yogyakarta was 59,2%. Biological therapies (68.8%) was the most used followed by manipulative and body-based therapies (12,9%), mind-body therapies (8.6%), alternative medical methods (8,6%), and energy therapies (1,1%). The most purpose of CAM usege was to treat the disease (57,1%). Friends (48,8%) and mass media (16,8%) were top sources of information for CAM. CAM usege was performed as a complement treatment along with medical treatment, exercise and diet (52.1%). The majority of respondents did not inform their health workers about the use of complementary and alternative medicine (67.6%). Conclusion: The use of complementary and alternative medicine is high among people with diabetes mellitus in RSUD Yogyakarta especially biological therapies. The most-common herbs used were moringa. Unfortunately the majority of respondents did not disclose the use of complementary and alternative medicine to their health workers.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Complementary and Alternative Medicine, Traditional Medicine


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.