Laporkan Masalah

Desa Wisata Kembangarum Berdasarkan Analisis Tourism Area Life Cycle (TALC)

DRAJAT JATI KUSUMO, Dr. Tular Sudarmadi, M.A. ; Dr. Mohamad Yusuf, M.A

2018 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Selama sebelas tahun Desa Wisata Kembangarum telah berkecimpung dalam industri pariwisata. Perubahan bentuk fisik dan sistem pengelolaan mengindikasikan bahwa Desa Wisata Kembangarum telah berada dalam siklus hidup pariwisata. Tourism Area Life Cycle (TALC) merupakan teori siklus hidup pariwisata yang dikemukakan oleh Butler (1980), didalam siklus ini terdapat tujuh tahapan dalam pembangunan destinasi antara lain: tahap exploration, involvement, development, consolidation, stagnation, rejuvination, dan decline. Penelitian dilakukan dengan menelisik kondisi Desa Wisata Kembangarum pada tahun 2005 hingga 2015 berdasarkan lima variabel penelitian yaitu: daya tarik wisata, fasilitas pendukung kegiatan wisata, jumlah kunjungan wisata, manajemen destinasi pariwisata, dan hambatan pengembangan destinasi pariwisata. Selanjutnya kelima variabel tersebut akan dikorelasikan dengan indikator yang ada disetiap tahapan dalam Tourism Area Life Cycle (TALC). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode etnografi dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi anomali teori antara Butler (1980) dengan fakta yang terjadi di Desa Wisata Kembangarum selama sebelas tahun. Anomali tersebut antara lain tidak ditemukan tahap consolidation, decline terjadi akibat efek dari bencana alam, setelah tahap rejuvination posisi Desa Wisata Kembangarum berada pada tahap development.

Kembangarum Tourism Village have involved in tourism industry for eleven years. The change in its physical form and its management system are indicate that Kembangarum Tourism Village is in a tourism area life cycle. Tourism Area Life Cycle (TALC) is a tourism life cycle theory that coined by Butler (1980), in this cycle there are seven stages in destination development, such as: exploration, involvement, development, consolidation, stagnation, rejuvenation, and decline. The following research was done by identifying Kembangarum Tourism Village on 2005 to 2015, in accordance to five research variables, as follows: tourist attraction, support facilities of tourist activities, number of tourist visit, tourism destination management, and detention of tourism destination development. Moreover, the five variables will be correlate with the indicator in every stages of Tourism Area Life Cycle (TALC). The following research is a qualitative research by using ethnography method with data collected by interviews, documentations, and observations. The result shows a theoritical anomaly theory have happened between Butler (1980) with the fact which exist in Kembangarum Tourism Village for eleven years. There is no consolidation stage to be found, a decline which occurred as a result of natural disaster, and after the rejuvenation stage, Kembangarum Tourism Village is now in its development stage.

Kata Kunci : Desa Wisata, Tourism Village, Kembangarum, Tourism Area Life Cycle (TALC)


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.