Laporkan Masalah

KAJIAN GEOLOGI TEKNIK UNTUK KESTABILAN LERENG DI KAWASAN PERTAMBANGAN EMAS POBOYA, PALU SULAWESI TENGAH

NUNIK REZKIARTI J, Dr. Wahyu Wilopo S.T., M.Eng; I Gde Budi Indrawan, S.T., M.Eng., Ph.D

2018 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Penelitian dilakukan di daerah Poboya, Kecamatan Mantikulure, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Daerah penelitian merupakan salah satu daerah yang rawan longsor. Daerah penelitian merupakan tambang emas yang dikelola oleh warga setempat secara tradisional. Secara geografis, lokasi penelitian berada pada koordinat UTM 827787 sampai 828314 mE dan 9904650 sampai 9904436 mS dengan luas area kurang lebih 200 m2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas massa batuan dengan pendekatan Geological Strength Index (GSI) dan pengaruhnya terhadap kestabilan lereng, pengaruh tingkat pelapukan terhadap kestabilan lereng, serta mengetahui kondisi kestabilan lereng dengan menggunakan metode Slope Stability Rating dan Limit Equilibrium Method serta merekomendasikan metode yang cocok di gunakan pada daerah penelitian. Pada daerah penelitian terdapat beberapa lereng-lereng yang tidak stabil akibat adanya alterasi hidrotermal. SSR merupakan metode klasifikasi geomekanika yang terdiri dari enam parameter yaitu Uniaxial Compression Strength, kondisi airtanah, metode ekskavasi, dan kekuatan gempa dalam hal ini Peak Ground Acceleration. Dari data pengamatan lapangan dan analisa laboratorium, diperoleh nilai GSI yang bervariasi yaitu antara 24 sampai 75 dan hasil UCS antara 26 MPa sampai 93 MPa. Dengan litologi sekis dan gneis. Dari hasil tersebut dapat menunjukan bahwa lereng di lokasi penelitian terdiri dari litologi yang keras, dan terdapat banyak diskontinuitas. Nilai SSR yang diperoleh juga bervariasi yaitu antara 52 sampai 97 dengan safety slope 30 derajat sampai 45 derajat. Sedangkan untuk kualitas massa batuan berada pada kondisi baik dan sedang. Metode kesetimbangan batas digunakan untuk memverifikasi dari nilai SSR, yaitu dengan menggunakan kurva safety slope berdasarkan faktor keamanan yang diperoleh. FK yang diperoleh sebesar 1,2 dan 1,4 pada lereng 1 dan lereng 5. Tinggi lereng dilokasi penelitian dari 25 meter sampai 60 meter. Berdasarkan analisa XRD diperoleh mineral alterasi seperti halloysite, smektite, K-feldspar, calcite, corrensite, chlorite, dicktite, dan quartz. Banyaknya mineral lempung tersebut juga menjadi salah satu penyebab lereng tidak stabil, dikarenakan jenis litologi di lokasi penelitian yang telah mengalami alterasi serta klasifikasi tingkat pelapukan di daerah penelitian tergolong dalam derajat pelapukan ringan/II.

The research was conducted in Poboya area, Mantikulure sub-district, Palu city, Central Sulawesi province. The research area is one of the areas prone to landslides. The study area is a traditionally managed traditional gold mine. Geographically, the study sites are at the coordinates of UTM 827787 to 828314 mE and 9904650 to 9904436 mS with an area of 200 m2. This study aims to determine the rock mass quality with Geological Strength Index (GSI) approach and its effect on slope stability, the effect of weathering on slope stability, and to know the condition of slope stability by using Slope Stability Rating and Limit Equilibrium Method method and recommend suitable method in use in the research area. In the study area, there are some unstable slopes due to hydrothermal alteration. SSR is a geomechanical classification method consisting of six parameters, lithology, geological strength index, uniaxial compression strength, groundwater condition, excavation method, and earthquake strength in this case Peak Ground Acceleration. Base on field observation data and laboratory analyses, mica-schist and gneiss have GSI value 24 to 75 while UCS results between 26 MPa to 93 MPa. The slope consist of dense lithology, and there are many discontinuities. SSR values range from 52 to 97 with a safety slope of 30 degrees until 45 degrees. Quality of rock mass is in good condition and medium. The limit equilibrium method is used to verify the SSR value, by using a safety slope curve based on the safety factor. Safety factors were at 1,2 and 1,4 on slope 1 and slope 5. The height of slope in the range of 25 m to 60 m. Based on XRD analysis, the hydrotermal alteration mineral assemblages consist of halloysite, smectite, K-feldspar, calcite, corrensite, chlorite, dickite, and quartz. The clay minerals is one of the causes of unstable slopes. The degree of weathering is classified into low weathered/II.

Kata Kunci : Poboya, Geological Strength Index (GSI), Slope Stability Rating (SSR), Limit Equilibrium Method (LEM), Pelapukan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.