Laporkan Masalah

Change And Continuity Dalam Hubungan Jepang Dan Rusia Pada Masa Pemerintahan Shinzo Abe

AGNES INTAN PUSPADEWI, Drs. Usmar Salam, M.I.S.

2018 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Tujuan utama skripsi ini adalah untuk membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan terbaru dalam pendekatan Jepang dalam hubungannya dengan Rusia. Hubungan Jepang-Rusia telah mengalami beberapa pasang surut selama beberapa dekade dan berbagai upaya telah dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Sayangnya, kedua negara masih menghadapi kesulitan untuk menyelesaikannya secara diplomatis dan ini menghambat potensi besar membangun kemitraan strategis yang saling menguntungkan antara kedua negara. Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang saat ini, menyadari fakta tersebut dan berusaha untuk membangun hubungan diplomatik yang lebih dekat melalui serangkaian kesepakatan energi dan kerja sama ekonomi dengan Rusia, meskipun hal itu dapat memicu konflik dengan sekutu terdekatnya, Amerika Serikat. Oleh karena itu, skripsi ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini; Bagaimana dinamika Jepang-Rusia saat Perang Dingin sampai sekarang? Mengapa Shinzo Abe melakukan 'rapproachment' terhadap Rusia? Dengan teori Balance of Threat, penelitian ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana kebangkitan Cina dan keraguan Jepang terhadap komitmen AS terhadap Aliansi Keamanan AS-Jepang merupakan penyebab utama 'rapproachment' terhadap Rusia. Kerja sama dengan Rusia dipandang sebagai cara untuk menghambat terbentuknya aliansi Cina-Rusia dan untuk menyeimbangkan asimetri kekuasaan di Asia-Pasifik yang disebabkan oleh 'Ancaman China'. Singkatnya, akan ada dua fokus dalam penelitian. Pertama, menjelaskan dinamika dan isu utama dalam hubungan Jepang-Rusia. Kedua, pembahasan faktor dan motif kebijakan luar negeri Jepang terhadap Rusia.

The main purpose of the thesis is to discuss factors that influences recent changes in Japan’s approach in its relationship with Russia. Japan-Russia relations have been through several ups and downs for decades and efforts have been made to solve the problem. Unfortunately, both countries are still facing difficulties to resolve it diplomatically and it hampers the big potential of building strategic partnership for mutual benefit between the two countries. Shinzo Abe, current Prime Minister of Japan, realizes this fact and is now trying to build closer diplomatic relations through series of energy deals and economic cooperation with Russia even though a warning has been given by its closest ally, the United States. Therefore, the thesis will attempt to answer these questions; How is the dynamics of Japan-Russia during Cold War until now? Why does Shinzo Abe do ‘rapproachment’ towards Russia? With Balance of Threat theory, this research is trying to explain how the rising China and Japan's doubt on the US' commitment concerning US-Japan Security Alliance are the main causes of its 'rapproachment' towards Russia. Cooperation with Russia is seen as a way to hamper China-Russia to form an alliance and to balance the asymmetry of power in Asia-Pacific caused by the 'China Threat'. In sum, there will be two focuses in the research. First, explaining the dynamics of and the main issues in Japan-Russia relations. Second, arguing the factors and motives in Japan’s Foreign Policy towards Russia.

Kata Kunci : Japan, Russia, Shinzo Abe, Rapproachment


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.