Laporkan Masalah

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA WANITA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

INAS NABILAH FAUZIYYAH, Yayuk Hartriyanti, SKM., M.Kes ; Perdana Samekto TS, S.Gz, M.Sc, RD

2018 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: Penelitian terdahulu terkait kelelahan kerja menunjukkan bahwa prevalensi tingkat kelelahan kerja pada pekerja masih tinggi. Penelitian terkait tingkat kelelahan kerja pada kalangan wanita pengrajin batik belum banyak ditemukan di Yogyakarta, sehingga diperlukan suatu kajian yang membahas faktor - faktor yang berhubungan dengan tingkat kelelahan kerja agar dapat dikenali dan diatasi sedini mungkin. Tujuan: Mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan tingkat kelelahan kerja pada wanita pengrajin batik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross sectional dengan melibatkan 68 pengrajin batik wanita di Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Somers'd. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan energi terhadap indeks massa tubuh, namun terdapat hubungan signifikan antara asupan energi terhadap persen lemak tubuh. Terdapat hubungan signifikan antara asupan energi terhadap tingkat kelelahan kerja. Tidak terdapat hubungan signifikan antara indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, maupun tingkat stress terhadap tingkat kelelahan kerja. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan asupan energi terhadap persen lemak tubuh dan tingkat kelelahan kerja pada wanita pengrajin batik di Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kata Kunci: asupan energi, status gizi, indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, tingkat stress, tingkat kelelahan kerja, wanita pengrajin batik.

Background: Previous studies related to occupational fatigue showed that the prevalence of work fatigue level in workers is high. Studies related to work fatigue level among batik craftwomen have not been found yet in Yogyakarta, so it is necessary to do a study about factors that related to work fatigue level so it can be recognized and resolved as early as possible. Objective: To identify factors that related to work fatigue level among batik craftwomen. Methods: This study was an observational study with cross sectional design involving 68 batik craftwomen in Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta that selected through purposive sampling method. The statistical analysis used in this study is the Somers'd Test. Results: There was no significant relationship between energy intake and body mass index. However, there was a significant relationship between energy intake and body fat percentage. There was a significant relationship between energy intake and work fatigue level. There was no significant relationship between body mass index, body fat percentage, nor stress level to work fatigue level. Conclusion: There was a significant relationship between energy intake to body fat percentage and work fatigue level among batik craftwomen in Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta. Keywords: energy intake, nutritional status, body mass index, body fat percentage, stress level, work fatigue level, batik craftwomen.

Kata Kunci : asupan energi, status gizi, indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, tingkat stress, tingkat kelelahan kerja, wanita pengrajin batik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.