Pengaruh Aplikasi Gel Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn. Kepok) 10% Terhadap Ketinggian Puncak Tulang Alveolar pada Penyembuhan Periodontitis : Kajian In Vivo pada Rattus norvegicus

CITRA AYU W, drg. Suryono, SH, MM, Ph.D; drg. Vincensia Maria Karina, MDSc, Sp.Perio

2018 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Periodontitis merupakan penyakit jaringan periodontal dengan ciri adanya kerusakan pada tulang alveolar. Kulit pisang kepok mengandung bahan aktif flavonoid, asam galat, saponin dan gallocatechin yang bersifat antiinflamasi, antibakteri, mampu merangsang proliferasi sel osteblas dan menekan pembentukan osteoklas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi gel ekstrak kulit pisang kepok 10% terhadap ketinggian puncak tulang alveolar pada proses penyembuhan periodontitis. Tiga puluh ekor tikus Rattus norvegicus jantan, usia 2-3 bulan, berat 180-200 gram, dibagi menjadi tiga kelompok. Tikus diinduksi periodontitis dengan bakteri A.actinomycetemcomitans 109 CFU/mL sebanyak 100 µL selama 5 hari pada area sulkus molar pertama dan kedua maksila kanan. Pemeriksaan klinis dan radiografis dilakukan untuk memastikan terjadinya periodontitis. Kelompok perlakuan diaplikasi gel ekstrak kulit pisang kepok 10%, kelompok kontrol positif diaplikasikan gel asam hialuronat (Gengigel®) dan kelompok kontrol negatif diaplikasikan gel basis CMC-Na 2% masing-masing 2 kali sehari. Lima ekor tikus dari masing-masing kelompok dikorbankan pada hari ke-14 dan 28. Maksila dipotong, difiksasi dan diproses menjadi preparat histologis dengan pewarnaan Hematoxyline Eosin. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengukuran ketinggian puncak tulang alveolar hari ke-14 kelompok perlakuan (190,06±20,04 µm) dan kontrol positif (195,12±21,81µm) memiliki perbedaan bermakna (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif (246,00±10,93 µm), serta tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kontrol positif (p>0,05), begitu pula pada hari ke-28. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi gel ekstrak kulit pisang kepok 10% berpengaruh meningkatkan ketinggian puncak tulang alveolar pada penyembuhan periodontitis.

Periodontitis is periodontal disease involving the destruction of alveolar bone. Kepok banana peel contains active compound such as flavonoid, gallic acid, saponin and gallocathecin which act as antiinflamatory, antibacterial, induce osteoblast proliferation dan suppress osteoclast formation. The aim of this study was to know the effect of 10% kepok banana peel extract gel toward the height of alveolar bone crest in periodontal regeneration. Thirty male Rattus norvegicus, 2-3 months old, 180-200 grams in weight, were divided into three groups. The rats were injected with 100 µL of A.actinomycetemcomitans 109 CFU/mL for 5 consecutive days around the sulcus area of first and second right maxillary molar. Clinical and radiographic assessment were done to confirm periodontitis. Treatment group were given 10% kepok banana peel extract gel, positive control group were given hyaluronic acid gel (Gengigel®) and negative control were given base gel CMC-Na 2% twice a day each. Five rats form each group were sacrified on day 14th and 28th. The maxilla were taken, fixed, and proceed to be histological slides using Hematoxyline Eosin. The result of this study showed that the height of alveolar bone crest on day 14th between treatment group (190,06±20,04 µm) and positive control group (195,12±21,81 µm) have significant difference (p<0,05) compared to the negative control group (246,00±10,93 µm), while treatment group have no significant different (p>0,05) compared to the positive control group, these were in accordance with day 28th. Based on the result it can be concluded that the application of 10% kepok banana peel extract increase the height of alveolar bone crest in periodontal regeneration.

Kata Kunci : ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca Linn. Kepok), periodontitis, puncak tulang alveolar