KESAMAAN JENIS PENYUSUN ANTAR TINGKAT PERTUMBUHAN KOMUNITAS HUTAN ALAM SEKUNDER, BKPH CANDIROTO, KPH KEDU UTARA

ZIHAN TAUFIK, Ir. Supriyadi, M.For.Sc.

2018 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan Alam Sekunder BKPH Candiroto, KPH Kedu Utara termasuk kedalam kawasan perlindungan. Namun hampir seluruh kawasannya ditanami kopi oleh masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis penyusun antar tingkat pertumbuhan komunitas dan kesamaan jenis penyusun antar tingkat pertumbuhan komunitas. Lokasi penelitian dilakukan di Hutan Alam Sekunder BKPH Candiroto, KPH Kedu Utara. Metode yang digunakan dengan pembuatan petak ukur yang diletakkan secara acak. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan membagi lokasi penelitian kedalam kisi berukuran 200 m x 200 m. untuk masing-masing kisi dibuat dua petak ukur berukuran 20 m x 20 m. Dalam petak ukur ini dilakukan pengambilan sampel tingkat semai, sapihan, tiang, dan pohon masing-masing berurutan berukuran 2 m x 2 m, 5 m x 5 m, 10 m x 10 m, dan 20 m x 20m. variabel data meliputi diameter, tinggi, dan jumlah individu jenis. Analisis data meliputi indeks nilai penting dan indeks kesamaan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis untuk tingkat pertumbuhan semai terdapat 4 jenis yang didominasi oleh nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan Index Nilai Penting (INP) 93,421%, tingkat pertumbuhan sapihan terdapat 6 jenis yang didominasi oleh salam (Syzygium polyanthum) dengan INP 97,053%, tingkat pertumbuhan tiang terdapat 12 jenis yang didominasi oleh mahoni (Swietenia macrophylla) dengan INP 98,871%, dan terdapat 40 jenis tingkat pertumbuhan pohon yang didominasi oleh antap (sterculia oblongata) dengan INP 40,266%. Indeks kesamaan jenis penyusun antar tingkat pertumbuhan komunitas menunjukkan tidak memiliki kesamaan komunitas yang penuh. Nilai kesamaan jenis penyusun antar tingkat pertumbuhan komunitas berkisar antara 1,672% - 53,012%.

The secondary natural forest BKPH candiroto, KPH Kedu Utara included into the protected landscape. But almost all of it planted with coffee by the surrounding community. This research purpose to determine the species composition amongst growth levels of the community and the similarity of species amongst growth levels of the community. The location of the research was conducted in the secondary forest of BKPH Candiroto, KPH North Kedu. The method used by making of plot which placed randomly. The method of taking sample is done by dividing the research location into a grid of 200 m x 200 m. For each grid generated two plots which placed randomly. The measuring plot for observation of seedlings, saplings, poles, and trees respectively measured 2 m x 2 m, 5 m x 5 m, 10 m x 10 m, and 20 m x 20 m. Data variables include diameter, height, and number of individual types. Data analysis includes Importance Value Index and Similarity Index. The research results showed the species composition for the growth level of seedling there are 4 species that are dominated by nangka (Artocarpus heterophyllus) with important value index (INP) of 93,421%, the growth level of sapling there are 6 species which are dominated by salam (Syzygium polyanthum) with important value index 97,053%, pole growth level there are 12 species which dominated by mahoni (Swietenia macrophylla) with important value index of 98,871%, and there are 40 species tree growth level which is dominated by antap (sterculia oblongata) with the important value index of 40,266%. The similarity of community index for each growth level of the community indicate does not have a full community similarity. The similarity value of species amongst of growth levels ranged from 1,672% - 53,012%.

Kata Kunci : Komposisi Jenis Penyusun, Indeks Kesamaan, Hutan Alam Sekunder;Species Composition, Similarity Index, Secondary Nature Forest