Laporkan Masalah

HUBUNGAN GANGGUAN PENGGUNAAN ZAT DENGAN DEPRESI PADA PENGHUNI LAPAS NARKOTIKA KLAS IIA YOGYAKARTA

HERLINA POHAN, Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, SpKJ(K).; Dr. dr. Carla R Marchira, SpKJ(K)

2017 | Tesis-Spesialis | SP PSIKIATRI

Latar belakang : Depresi merupakan gangguan psikiatri yang paling banyak ditemukan pada narapidana. Adanya gangguan penggunaan zat pada diri narapidana semakin meningkatkan resiko terjadinya depresi, demikian pula sebaliknya. Pada individu dengan ketergantungan zat dan alkohol, keberadaan depresi berhubungan dengan outcome yang lebih buruk, termasuk penggunaan zat yang lebih berat, gejala psikiatri lebih parah dan resiko bunuh diri lebih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu protokol skrining komorbiditas gangguan penggunaan zat dan depresi yang efektif dan efisien sebagai bagian dari rujukan terapi. Menjadi penting pula menggunakan instrumen yang obyektif dan berbasis-bukti (evidence-based), valid, reliabel dan aplikatif untuk digunakan dalam skrining gangguan penggunaan zat dan depresi pada narapidana. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional dan metode deskriptif analitik. Subyek penelitian adalah tahanan dan narapidana yang menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Klas II A Yogyakarta, berjenis kelamin laki-laki, berusia diatas 18 tahun dan memberikan informed consent. Derajat gangguan penggunaan zat diukur dengan menggunakan instrumen Texas Christian University Drug Screen V (TCUDS V) versi Indonesia yang sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas oleh peneliti. Derajat depresi diukur dengan Beck Depression Inventory II (BDI-II) versi Indonesia. Analisis statistik dilakukan dengan SPSS ver.17. Tingkat kemaknaan uji statistik dinyatakan pada p<0,05 Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan instrumen TCUDS V versi Indonesia valid (Pearsons product moment r = 0.238-0.668; p= 0.000-0.001) dan reliabel (Cronbachs alpha = 0.786). Kejadian gangguan penggunaan zat pada penghuni Lapas Narkotika Klas IIA Yogyakarta adalah sebesar 82,4% dan kejadian depresi sebesar 72,2%, . Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara gangguan penggunaan zat dengan depresi. Hasil analisis multivariat juga menunjukkan hasil yang mendukung hasil analisis bivariat. Lama hukuman diatas 1 tahun dan penghasilan per bulan yang rendah juga berhubungan dengan terjadinya depresi pada penghuni Lapas Narkotika Klas IIA Yogyakarta Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian depresi cukup besar pada penghuni Lapas Narkotika Klas IIA Yogyakarta, dimana terdapat hubungan yang bermakna antara derajat gangguan penggunaan zat dengan derajat depresi.

Background Depression is among the most prevalent psychiatric disorders found in prison inmates. Substance use in these inmates further increased the risk for depression and vice versa. In individuals with substance and alcohol dependencies, depression is closely associated with worse outcome, including severe psychiatric symptoms and higher risk for suicide. Therefore, an effective and efficient comorbidity screening protocol for substance use and depression among inmates is required as part of therapeutic referrals. It is therefore pertinence to use objective, evidence based, valid, and reliable instrument for this purpose. Method This study was a descriptive analytic study with a cross sectional design. The subjects were male prison inmates Narcotics Prison Class IIA Yogyakarta, at least 18 years old, and provide informed consent. The substance use severity was measured using Texas Christian University Drug Screen V (TCUDS V) Indonesian version which had been tested for validity and reliability. Depression severity was measured using Beck Depression Inventory II (BDI II) Indonesian version. Statistical analyses were conducted using SPSS ver. 17 and statistical significance was defined at p < 0.05. Results The statistical analyses results showed that the Texas Christian University Drug Screen V (TCUDS V) Indonesian version was valid (Pearsons product moment; r = 0.238-0.668; p= 0.000-0.001) and reliable (Cronbachs alpha = 0.786). The incidence of substance use among our subjects was 82.4% and depression was 72.2%. We found a significant association between substance use and depression. A sentence of longer than 1 year and a low income were also associated with the emergence of depression in our subjects. Conclusion The incidence of depression was high among prison inmates in Narcotics Prison Class IIA Yogyakarta, and the result of this study showed a significant association between substance use severity and depression severity

Kata Kunci : gangguan penggunaan zat, depresi, TCUDS V, BDI II, narapidana,ubstance use disorder, depression, TCUDS V, BDI II, prison inmates


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.