Laporkan Masalah

ANALISIS POTENSI TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN MODEL PROFIL 2-DIMENSI KECEPATAN SEISMIK DI AREA SEBELAH BARAT KAMPUS UNIKA SOEGIJAPRANATA, SEMARANG

NADHIRAH AL ANSAR, Dr. Eddy Hartantyo, M.Si

2017 | Tesis | S2 Ilmu Fisika

Bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia adalah bencana tanah longsor. Kondisi morfologi dan geologi Kota Semarang rentan untuk terjadi bencana tanah longsor. Aplikasi metode seismik refraksi pada mitigasi bencana tanah longsor yaitu dapat menemukan bidang gelincir. Material di atas bidang gelincir memiliki perbedaan kecepatan seismik yang besar daripada material di bawah bidang gelincir. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan litologi akibat pelapukan material di atas bidang gelincir. Untuk membuktikan hasil interpretasi metode seismik refraksi, perlu dilakukan kajian lanjutan pada area yang ditetapkan berpotensi tanah longsor. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menganalisis korelasi dari interpretasi model kecepatan seismik pada area yang berpotensi tanah longsor dengan kondisi terkini. Data yang digunakan merupakan data hasil pengukuran seismik refraksi di area sebelah barat kampus UNIKA Soegijapranata, lima tahun lalu. Data diolah kembali menggunakan metode SRT (Seismic Refraction Tomography) dan menghasilkan model profil 2D kecepatan penjalaran gelombang P. Interpretasi model kecepatan seismik dibandingkan dengan kondisi saat ini di lokasi tersebut. Hasil model profil 2D kecepatan seismik menunjukkan adanya potensi tanah longsor di bagian barat dan selatan lokasi penelitian. Namun, dari kondisi saat ini di lokasi bagian barat tidak ditemukan adanya tanda-tanda kelongsoran. Sedangkan bagian selatan lokasi atau sebelah baratdaya gedung olahraga ditemukan adanya tanda-tanda seperti retakan dan terjadi penurunan muka tanah yang diasumsikan bergerak ke arah barat.

The most common natural disaster in Indonesia is landslide. Morphology and geological conditions of Semarang City are vulnerable to landslide disaster. The application of refraction seismic method for landslide mitigation is the material above the slip surface have great difference in seismic velocity than those lying under the slip surface. This is due to changes in lithology due to weathering of the material above the slip surfave. However, to prove the interpretation of the refraction seismic method, a continuing study is needed for a defined area of potentially landslide. The main purpose of this study is analysis the correlation of interpretation of seismic velocity models at potentially landslide areas with recent conditions in that areas. The data used is data of refraction seismic measurement in west area of campus UNIKA Soegijapranata, five years ago. The data is reprocessed using SRT method and produces 2-dimension profile model of P wave velocity. Furthermore, the interpretation of the seismic velocity model compared recent conditions at that location. 2-dimension profile model results show potential landslide at west and south area of location. However, the recent condition at west area there is no sign of landslide. While at south area of location or southwest of Sport Hall building there are landslide signs such as cracks and land subsidence that are assumed to move west.

Kata Kunci : seismik refraksi, potensi tanah longsor, seismik refraksi tomografi

  1. S2-2017-390345-abstract.pdf  
  2. S2-2017-390345-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-390345-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-390345-title.pdf