Perbandingan Luaran Maternal dan Perinatal pada Preeklampsia Berat dengan Preeklampsia Berat Superimposed di RSUD Sleman

SOFIA PRIMARINI, Prof. dr. Mohammad Hakimi, Ph.D, Sp.OG(K)

2018 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar Belakang: Preeklampsia merupakan penyebab utama kematian ibu hamil sebanyak 5-14 % di seluruh dunia. Prevalensi preeklampsia di negara maju adalah 4%-10% sedangkan di Negara berkembang adalah 10%-15%. Preeklampsia berat akan meningkatkan kejadian morbiditas dan mortalitas ibu dan janinnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai sejauh mana luaran maternal dan perinatal pada ibu hamil dengan preeklampsia berat yang memiliki riwayat hipertensi dan yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Obyektif: Membandingkan apakah luaran maternal dan perinatal pada preeklampsia berat lebih buruk daripada preeklampsia berat superimposed. Metode: Penelitian cohort retrospektif ini menggunakan data dari rekam medis di RSUD Sleman Yogyakarta, mulai dari Januari 2012 sampai Desember 2015. Faktor-faktor yang berperan, dianalisis menggunakan ujichi-square, dengan tingkat perbedaan bermakna ditandai dengan nilai p<0,05, odd rasio(OR) dan CI 95% serta analisis multivariabel menggunakan analisis regresi logistic berganda. Hasil: Karakteristik ibu yang paling banyak muncul pada preeklampsia berat dan preeklampsia berat superimposed adalah usia ibu >35 tahun, paritas multipara, jumlah janin tunggal, tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, IMT 25 sd 30, usia kehamilan aterm. Karakteristik subjek yang sesuai dengan penyakit adalah usia dan paritas. Berdasarkan analisis bivariabel terhadap PEB dan PEBS diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel yang diteliti. Kesimpulan: Perbandingan luaran maternal dan perinatal pada preeklampsia berat (PEB) dan preeklampsia berat superimposed (PEBS) di RSUD Sleman secara statistik adalah tidak ada perbedaan yang bermakna. Akan tetapi secara klinis didapatkan bahwa luaran maternal pada PEB lebih buruk dibandingkan PEBS sedangkan luaran perinatal PEB lebih baik dibandingkan PEBS.

Background: Preeclampsia is a major cause of maternal mortality as much as 5-14% worldwide.Prevalence of preeclampsia in developed countries is 4% -10% while in developing countries is 10% -15%.Severe preeclampsia will increase the incidence of maternal and fetal morbidity and mortality.It is necessary to research the extent to which maternal and perinatal outcomes in pregnant women with severe preeclampsia have a history of hypertension and who have no history of hypertension. Objective: The study was to determine whether severe preeclampsia more severe in maternal and perinatal outcomes than superimposed severe preeclampsia. Methods: This retrospective cohort study using data from medical records in hospitals Sleman, Yogyakarta, from January 2012 until December 2015. The factors that play a role, were analyzed using chi-square test, with the level indicated significant differences with p<0.05, Odd ratio and 95% CI as well as multivariable analysis using multiple logistic regression analysis. Results: Characteristics of women who appear on the most severe preeclampsia and severe preeclampsia superimposed is maternal age>35 years, multiparity, number of single fetus, no history of previous disease, BMI 25 to 30, the pregnancy term.Characteristics of the subject that suits the disease are age and parity. Based on bivariable analysis to severe preeclampsia and superimposed severe preeclampsia obtained that there is no significant difference between variables studied. Conclusions: There is no statistical significant difference of maternal and perinatal outcomes in severe preeclampsia and superimposed severe preeclampsia on Sleman hospital. But in clinical that maternal outcomes are more common occured in severe preeclampsia than superimposed severe preeclampsia and in perinatal outcomes are more common occured in superimposed severe preeclampsia than severe preeclampsia.

Kata Kunci : severe preeclampsia, superimposed severe preeclampsia, maternal outcomes, perinatal outcomes.