HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI PONDOK PESANTREN MAHASISWA BAITUL-HAMDI YOGYAKARTA

FITRIA WIDHIYANTI, Fitra Duhita, M.Keb.

2018 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Stres menyebabkan aktivasi amygdala pada sistem limbik. Sistem ini menstimulasi pelepasan hormon dari hipotalamus yaitu Corticotropic Releasing Hormone (CRH). Hormon ini secara langsung akan menghambat sekresi GnRH. Hipofisis melalui sistem prontal mengeluarkan gonadotropin dalam bentuk FSH (Folikell Stimulazing Hormone) dan LH (Leutenizing Hormon). Produksi kedua hormon tersebut dipengaruhi oleh RH (Realizing Hormone) yang di salurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Pengeluaran RH sangat di pengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus sehingga mempengaruhi proses menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan ganggguan menstruasi. Metode penelitian menggunakan desain Cross Sectional. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri, sedangkan populasi tarjangkau adalah seluruh remaja putri Pondok Pesantren Mahasiswa Baitul-Hamdi Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Data diperoleh dari lembar observasi tingkat stres DASS 42 dan lembar kuesioner gangguan menstruasi. Analisis data menggunakan Uji Spearman Rank Corelation dengan taraf signifikansi (α) 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dan Coefficient Corelation (r). Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja dengan tingkat stres normal mengalami gangguan menstruasi sebanyak 12 responden (63,2%) dan remaja dengan kondisi stres pada tingkat ringan, sedang, dan berat mengalami gangguan menstruasi sebanyak 20 responden (74,1%). Uji statistik didapatkan p value=0,463 dengan nilai r=-0,111, sehingga tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan gangguan menstruasi dengan hubungan korelasi sangat lemah negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan gangguan menstruasi pada remaja putri Pondok Pesantren Mahasiswa Baitul-Hamdi Yogyakarta dengan hubungan korelasi sangat lemah berlawanan arah.

Stress causes the amygdala activation of the limbic system. This system stimulates release of hormones from the hypothalamus, namely Corticotropic Releasing Hormone (CRH). This hormone will directly inhibit GnRH secretion. The pituitary through the Prontal System secretes gonadotropin in the form of FSH (Folikell Stimulazing Hormone) and LH (Leutenizing Hormone). The production of both hormones is influenced by RH (Realizing Hormone) which is channeled from the hypothalamus to the pituitary. RH expenditure is greatly influenced by the mechanism of estrogen feedback to the hypothalamus thus affecting the menstrual process.The objectives of this research is determine the relationship between stress levels with menstruation disorders. The research method used Cross Sectional design. The target population in this study were all young women, while the reached population in this study were all young women of Pondok Pesantren Baitul-Hamdi Yogyakarta students. Sampling technique in this study using Total Sampling. Data were obtained from the DASS 42 stress level observation sheet and the questionnaire sheet of menstrual disorders. Data analysis used Spearman Rank Corelation test with significance level (α) 0,05 or 95% confidence level and Coefficient Corelation (r). The results showed that adolescents with normal stress level entirely menstrual disorders, is 12 respondents (63,2%) and adolescents with mild stress level, moderate stress, severe stress levels entirely menstrual disorders, is 20 respondents (74,1%). Statistical test obtained p value=0,463 and the value of r = -0.111, so there is no relation between stress level with menstrual disorders with a very weak correlation relationship negative. The conclusions are there’s no relation between stress level with menstrual disorder in adolescent of Pondok Pesantren Baitul-Hamdi Yogyakarta student with a very weak correlation relationship and counterclockwise.

Kata Kunci : Tingkat Stres, Gangguan Menstruasi