Laporkan Masalah

Pengaruh Aplikasi Perak Nitrat dan Hormon IBA terhadap Pertumbuhan Semai Ketemunan (Gyrinops versteegii)

SUMCAHYA DIANA PUTRI, Dr.Ir. Handojo Hadi Nurjanto, M.Agr.Sc.; Dr.Ir. Eny Faridah, M.Sc.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Ketemunan (Gyrinops versteegii) merupakan salah satu anggota Thymelaeaceae yang berperan penting sebagai jenis penghasil gaharu yang berpotensi untuk dikembangkan. Masalah yang dihadapi dalam pengembangan jenis ketemunan melalui anakan alam adalah tingkat keberhasilan tumbuh yang rendah (<30%). Upaya untuk meningkatkan keberhasilan tumbuh semai ketemunan dapat dilakukan dengan merangsang pertumbuhan akar melalui pemangkasan akar secara kimia dengan perak nitrat dan aplikasi hormon IBA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi perak nitrat dan hormon IBA terhadap pertumbuhan semai ketemunan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur Intensif, Fakultas Kehutanan UGM dengan menggunakan semai ketemunan yang berasal dari anakan alam di Lombok. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 8 perlakuan hasil kombinasi 2 faktor dan 4 ulangan dengan masing-masing ulangan 2 treeplot. Faktor pertama yaitu perak nitrat pada konsentrasi 0 mg/l dan 200 mg/l dan faktor kedua adalah empat tingkat konsentrasi hormon IBA yaitu 0 mg/l, 250 mg/l, 500 mg/l, dan 750 mg/l. Variabel pertumbuhan yang diukur meliputi tinggi, diameter, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar dan berat kering semai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemangkasan akar secara kimia dengan perak nitrat tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan, sedangkan aplikasi hormon IBA memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel panjang akar, jumlah akar, berat kering total, dan pertambahan diameter semai. Konsentrasi hormon IBA paling sesuai untuk memacu pertumbuhan semai adalah 0 mg/l yaitu menghasilkan pertambahan tinggi 7,29 cm; pertambahan diameter 0,20 cm; pertambahan jumlah daun 6,4 helai; panjang akar 146,09 cm; dan berat kering 0,85 gram; Interaksi perlakuan perak nitrat dengan hormon IBA memberikan pengaruh yang nyata pada variabel jumlah akar semai, dengan nilai tertinggi pada perlakuan P0H3 (perak nitrat 0 mg/l + hormon IBA 750 mg/l).

Ketemunan (Gyrinops versteegii) is a member of Thymelaeaceae which has important role as an agarwood source. This species has potential to be developed. One of the problems faced in developing agarwood plants using wildlings is the low survival (<30%). The use of silver nitrate as chemical root pruning agent and IBA might increase its survival. This research aims to examine the effect of chemical root pruning with silver nitrate and application of IBA on growth of ketemunan seedlings. This research was conducted in the Intensive Silviculture Laboratory, Faculty of Forestry UGM using ketemunan wildlings from Lombok, NTB. The Experiment was arranged in Completely Randomized Design (CRD) with 8 treatments in two combination factors. Each treatment were replicated 4 times with each replication consisted of 2 treeplots. First factor was silver nitrate concentrations (0 and 200 mg/l). Second factor was IBA concentrations namely 0, 250, 500, and 750 mg/l. The growth variables observed were seedling�s height, stem diameter, number of leaves, number of root, root length and shoot and root dry weight. The results showed that chemical root pruning with silver nitrate did not give any significant effect on all growth variables, while IBA application gave significant effects on root length, root number, shoot dry weight, and stem diameter. Zero mg/l IBA was the best consentration to stimulate growth of seedlings. The height, diameter and leaf number increament were 7.29 cm, 0.20 cm, 6.4, respectively. At the end of study, the root length and dry weight were 146.09 cm, and 0.85 gram. The interaction of silver nitrate and IBA gave a significant effect only on root number, with the best was obtained on P0H3 treatment (zero mg/l silver nitrate + 750 mg/l IBA ).

Kata Kunci : Ketemunan, gaharu, pemangkasan akar secara kimia, perak nitrat, hormon IBA.