Laporkan Masalah

DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP LANSIA DALAM KEGIATAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN

FEVTI DEWI RACHMANTI, Dr.Tri Winarni Soenarto Putri,S.U.

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Pada tahun 2017, diperkirakan presentase jumlah penduduk lansia mencapai 9% dari total penduduk Indonesia.Pertumbuhan yang pesat ini merupakan implikasi dari perbaikan layanan kesehatan yang tersebar di pelosok tanah air.Hal tersebut berdampak pada peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) lansia.Peran serta keluarga dan lingkungan sekitar berpengaruh terhadap kesejahteraan lansia. BKKBN mengeluarkan program Bina Keluarga Lansia (BKL) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lansia sehat, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, produktif,dan bermanfaat bagi masyarakat.BKL Mugi Waras merupakan kelompok lansia dan keluarga yang memiliki lansia untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya dalam pembinaan dan pemberdayaan lansia.Adanya dukungan sosial dari berbagai pihak penting diberikan kepada lansia untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan BKL Mugi Waras. Konsep yang digunakan ialah dukungan sosial sedangkan teorinya menggunakan teori sosial lansia ialah teori aktivitas. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini digunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk dukungan sosial yang diberikan sumber dukungan kepada lansia. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling yang diantaranya lima lansia aktif, lima anggota keluarga lansia aktif, satu orang bidan desa (puskesmas), satu orang PLKB/BKKBN, dua pengurus dan satu kader BKL Mugi Waras serta kepala Dusun Blendung, Desa Sumbersari, Moyudan, Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan yang paling banyak diikuti oleh lansia ialah posyandu lansia dan senam. Alasannya ialah banyaknya teman sebaya, menambah ilmu dan pengetahuan serta perasaan senang dan nyaman. Dukungan sosial yang diberikan kepada lansia berasal dari keluarga, puskesmas, PLKB, dan BKL Mugi Waras. Sedangkan bentuk dukungan yang diberikan meliputi dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dan dukungan penghargaan (penilaian). Dukungan informatif merupakan salah satu dukungan yang diberikan kepada lansia oleh semua sumber dukungan sosial. Dukungan informatif yang diberikan dapat berupa pemberian informasi, saran maupun nasihat tentang kesehatan maupun kegiatan di BKL Mugi Waras. Dukungan penghargaan lebih menekankan pada penilaian atau pendapat positif masyarakat dusun Blendung terhadap lansia. Dukungan emosional lebih menekankan pada pendekatan psikis yang dilakukan aktor sumber dukungan kepada lansia. Dukungan instrumental lebih pada pemberian fasilitas dalam bentuk fisik maupun materi. Dukungan dari pihak keluarga dan BKL Mugi Waras merupakan dukungan yang paling berpengaruh terhadap aktivitas lansia. Saran bagi keluarga lansia ialah keikutsertaan keluarga dalam kegiatan BKL dirasa penting untuk menambah semangat kebersamaan lansia di BKL Mugi Waras. Bagi BKL Mugi Waras ialah pembuatan jadwal bagi tamu yang datang ke BKL Mugi Waras agar lansia dan pengurus tidak merasa bosan. Bagi peneliti lain ialah penentuan tema yang tidak hanya melihat struktur BKL Mugi Waras melainkan aktor penggerak.

In 2017, it is estimated the percentage of the elderly population reaches 9% of the total Indonesia population. This rapid growth as an implication of the health services improvement which spread widely across the country as well as has an impact on the increase up the life expectancy of elderly. In additions, the role of family its affects on welfare improvement of elderly. BKL Mugi Waras is the one of the most of eldery empowerment. The social supports from arround have important in order to provide a medium for eldery to participate in BKL Mugi Waras agenda. This research use social support as the conceptions, while activity theory used for framming. This research is carried out by descriptive-qualitative methods that uses to explain social support variances that has given to beneficaries. Informant determinations based on purposive sampling as well as snowball sampling methods which take five eldery active members; five of eldery family members; one of Puskesmas nurses; a staff of PLKB/BKKBN, three of Mugi Waras administrator and Head Village of Blendung, Sumbersari Village, Moyudan, Sleman. Datas are gathered with observation, interview, and documentation technique. The important finding of this research shown that the agenda preffered of the eldery are Posyandu Lansia and Sport. Social support for elder are given by family, community health clinics (puskesmas), PLKB, and BKL Mugi Waras. The strong reason is, both of agenda have significant output which eldery can improve their knowledge from arround through informative support, appreciative support, emotional supports, as well as instrumental support. Informative support is given by all sources of social supports. It’s varies from information sharing, suggestion or advice about health and activities in BKL Mugi Waras. Appreciation support is about valuation or positive opinion from Blendung villagers toward elders. Emotional support consist of psychological approach from source of support sources actors. And instrumental support contained with giving facilities either physics or material. Supports from family members and BKL Mugi Waras are the most influential towards the elders.The further research is needed to examines the actor innitiative of the institutions.

Kata Kunci : lansia, dukungan sosial, Bina Keluarga Lansia

  1. S1-2017-347639-abstract.pdf  
  2. S1-2017-347639-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-347639-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-347639-title.pdf